ESANDAR – Beberapa pasar keuangan A.S. tetap dibuka, pada hari Senin, 14 Oktober saat perayaan hari Columbus. Bursa Efek New York dan NASDAQ keduanya akan tetap buka dengan jam operasional reguler. Bursa saham A.S. akan ditutup untuk liburan adalah Thanksgiving, pada Kamis, 28 November nanti. Meski demikian, Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan, merekomendasikan agar pasar obligasi AS ditutup.
Awal Oktober ini menandai awal terburuk sejak krisis keuangan global tahun 2008. Indek Dow Jones naik 12% untuk tahun ini, Indek S&P 500 naik lebih dari 15 %, dan Nasdaq muncul hampir 18%. Namun ketiga indeks tersebut flat hingga lebih rendah dibandingkan dengan waktu ini setahun yang lalu. Dimana volatilitas, diukur dengan VIX metrik, yang juga sering disebut “indeks rasa takut,” naik hampir 25% selama sebulan terakhir.
Ada secercah harapan, termasuk kenaikan dalam perdagangan awal pada hari Rabu, sebagian besar perhatian investor tetap disematkan pada hasil pembicaraan tingkat tinggi perdagangan AS-Cina minggu ini dan penurunan suku bunga yang diharapkan oleh Federal Reserve di akhir bulan.
Semakin lama para investor gelisah, semakin banyak keraguan merayap ke pasar. “Ini serius,” tulis Kepala Ekonom Deutsche Bank Torsten Slok setelah rilis angka manufaktur suram di awal bulan. “Tidak ada akhir yang terlihat pada perlambatan ini, risiko resesi adalah nyata. Secara teknis, dalam jangka pendek ada kemungkinan bergerak negatif. Oleh sebab itu perlu stabilisasi yang lebih cepat.
Hal itu juga mungkin menjadi sinyal bagi segmen pasar lainnya. Imbal hasil Obligasi 10-tahun misalnya, telah kembali ke level terendah tahun ini. Terpaut hanya beberapa basis poin di atas level terendah sepanjang masa. Investor tentu marasa lebih nyaman meraih emas sebagai safe haven, yang harganya telah naik 15% sepanjang tahun ini, dan uang tunai, aliran dana yang juga sekitar 15% lebih tinggi untuk tahun ini. (Lukman Hqeem)