ESANDAR – Bursa saham AS melanjutkan penurunannya pada perdagangan di hari Rabu dan membukukan awal bulan terburuk sejak 2008. Dorongan turun menguat setelah data yang menunjukkan penciptaan lapangan kerja yang lebih lambat menambah kekhawatiran tentang sektor manufaktur yang melemah karena kebijakan perdagangan Presiden Trump dianggap berisiko.
Saham para produsen mobil turun setelah laporan penjualan triwulanan dari Ford dan General Motors menambah kekhawatiran atas margin keuntungan di industri. Setidaknya 11 sektor dalam S&P 500 turun dengan industri-industri yang peka terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi. Terakhir kali semua 11 sektor jatuh selama dua hari berturut-turut adalah 24 Desember 2018.
Menjelang penutupan perdagangan, Dow Jones masih turun 494,42 poin, atau 1,86%, menjadi 26.078 sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 52,64 poin atau 1,79% menjadi 2.887,61. Indek Nasdaq turun 123,44 poin, atau 1,56%, menjadi 7.785,25. Pergerakan indek rata-rata bursa Dow Jones dan S&P 500 sekarang ini di bawah garis rata-rata 100-hari.
Pada hari Selasa, Dow Jones telah kehilangan 344 poin, atau 1,3%, ditutup di 26.573,04, Indek S&P 500 turun 37 poin, atau 1,2%, berakhir pada 2.940,25. Indek Nasdaq mundur 91 poin, atau 1,1%, ditutup pada 7.908,68.
Dalam catatan perkwartal, Indek Dow Jones turun 3,1%, memusnahkan kenaikan 1,2% pada kuartal terakhir, tetapi tetap naik 11,8% untuk kinerja tahun ini
Laporan ketenagakerjaan sektor swasta dari Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan bahwa 135.000 pekerjaan sederhana diciptakan pada bulan September, dan rata-rata pertumbuhan pekerjaan bulanan selama tiga bulan terakhir juga turun menjadi 145.000 dari 214.000 untuk periode waktu yang sama tahun lalu. Laporan penggajian ADP diterbitkan sebelum laporan penggajian nonpertanian (Nonfarm payroll) dari Departemen Pertanian A.S. yang akan diikuti lebih dekat pada hari Jumat.
Disisi lain, muncul perkiraan PDB dari Gubernur Bank Sentral AS wilayah Alanta untuk pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat telah turun 1,8%. Pelaku pasar berharap Federal Reserve akan memangkas suku bunga lagi ketika bertemu pada bulan Oktober, tetapi The Fed mungkin enggan untuk menurunkan suku bunga lagi setelah dua pemotongan sejauh tahun ini.
Sementara Gubernur Bank Sentral AS wilayah New York John Williams pada hari Rabu mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi AS tetap positif. Hal ini mendorong kembali keyakinan pasar di tengah kekhawatiran akan datangnya resesi. “Saat ini, prospeknya sebenarnya sangat menguntungkan,” kata Williams saat berbicara di Universitas California, San Diego. Dia mengatakan pertumbuhan PDB sekitar tingkat 2%, dengan pasar tenaga kerja “sangat kuat” dan inflasi mendekati tingkat 2%.
Dalam berita perdagangan internasional, AS memenangkan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang mendukung tarif barang UE dalam kasus Airbus atas apa yang dikatakan pemerintahan Trump sebagai subsidi ilegal yang diberikan kepada Airbus. Pemerintah Trump akan menetapkan tarif impor sebesar $ 7,5 miliar dari UE sebagai balasan, demikian laporan The Wall Street Journal.
Sementara itu, AS dan China akan melanjutkan pembicaraan minggu depan untuk menyelesaikan sengketa perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
“Bank sentral yang mendukung, sentimen bearish dan peluang hasil yang menarik mendukung saham,” kata Bank of America Securities dalam sebuah catatan. Tetapi “ketegangan perdagangan, kekhawatiran pertumbuhan global, risiko geopolitik ditambah tanda-tanda kompresi margin (laba) dan risiko penurunan lebih lanjut terhadap estimasi (pendapatan) cenderung membatasi kenaikan di masa mendatang,” kata bank tersebut.
Sejumlah saham menjadi perhatian pasar. Ford jatuh setelah pembuat mobil melaporkan penjualan kendaraan kuartal ketiga turun 4,9% dari tahun lalu, sementara General Motors juga turun setelah melaporkan penjualan kuartalan yang buruk.
Boeing juga turun setelah sebuah laporan mengatakan seorang insinyur mengajukan keluhan etika internal atas keputusan perusahaan untuk menolak sistem keselamatan untuk 737 Max dengan alasan biaya yang ia yakini dapat mengurangi risiko terkait dengan dua kecelakaan fatal.
Saham-saham yang mendapat diskon dari para pialang terus turun setelah pengumuman oleh Charles Schwab Corp. pada hari Selasa, bahwa mereka akan memangkas sebagian besar komisi perdagangan menjadi nol. Saham TD Ameritrade Holdings Corp turun juga.
Saham perusahaan farmasi Savara Inc. anjlok 47% dalam perdagangan pagi setelah perusahaan mengatakan Food and Drug Administration (FDA) AS telah menemukan aplikasi untuk obat baru tidak cukup. Sementara saham Johnson & Johnson naik setelah perusahaan tersebut berhasil membuat kesepakatan untuk menghindari uji coba litigasi opioid mendatang.
Pada perdagangan di bursa surat hutang, Imbal hasil AS turun tajam pada hari Rabu setelah meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi Amerika yang menarik investor ke obligasi pemerintah dengan mengorbankan saham. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun turun sekitar 6 basis poin menjadi 1,59% pada hari Rabu. (Lukman Hqeem)