ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS menguat dalam perdagangan di hari Rabu (10/07/2019) dan mencapai posisi tertinggi baru setelah Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell meyakinkan para pembuat undang-undang bahwa bank sentral akan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mempertahankan ekspansi ekonomi.
The Fed akan “bertindak sebagaimana mestinya,” kata Powell kepada House Financial Service Committee dalam dua hari pertama kesaksian tentang keadaan ekonomi. Ini adalah ungkapan yang sering digunakannya dalam beberapa bulan terakhir karena dia dan The Fed mengkhawatirkan ekonomi domestik dan melambatnya investasi bisnis, perselisihan perdagangan, dan masalah lain yang memengaruhi kesehatan ekonomi global.
Bagi Investor, pernyataan Powell ini sebagai nada yang menenangkan. Indek Nasdaq melonjak 0,75%, mencapai penutupan baru dan tertinggi dalam perdagangan hari ini. Indek S&P 500 melonjak dan melampaui level 3.300 untuk pertama kalinya sebelum turun kembali dengan catatan kenaikan 0,45% dan tepat di bawah penutupan 3 Juli di 2.995,82. Indek Dow Jones naik 0,3%, mencapai posisi tertinggi intraday baru 26.983, naik 200 poin dari hari sebelumnya. Tapi kemudian meluncur turun.
Reli saham disertai dengan lonjakan 4,5% dalam harga minyak, yang sebagian karena kekhawatiran bahwa badai di Teluk Meksiko akan menutup sumur produksi lepas pantai. Kawasan Teluk AS menghasilkan sekitar 17% dari minyak mentah AS. Harga minyak mentah West Texas Intermediate, (WTI) berakhir naik $ 2,60 menjadi $ 60,43 per barel. Sementara minyak mentah Brent, naik $ 2,85 menjadi $ 67,01. WTI naik 33% tahun ini, sementara Brent naik hampir 25%. Sementara itu harga Emas, bergerak kokoh di atas $ 1.400 per ons, berakhir pada $ 1.212,50 per ons.
Dengan semua kenaikan ini, pasar menilai apakah Fed percaya akan perlunya memotong suku bunga. Powell menawarkan banyak alasan yang tampaknya menyarankan penurunan suku bunga akan datang pada pertemuan 30-31 Juli. Sejauh ini menunjukkan bahwa Fed akan memangkas suku bunga dana federal menjadi 2% -2,25% dari 2,25-2,5%. Serta pemangkasan kembali di musim gugur nanti.
Sebelumnya harga-harga saham mengalami penurunan karena kekhawatiran ekonomi global, yang disebabkan oleh sengketa perdagangan AS – China dan krisis di Timur Tengah . Tapi pada perdagangan di hari Rabu, imbal hasil Obligasi AS untuk tenor jangka panjang bergerak lebih tinggi dibandingkan imbal hasil surat utang jangka pendek. Untuk tenor 10-tahun, Imbah hasil Obligasi AS naik menjadi 2,07% dari 2,06% karena investor melepaskan obligasi untuk memborong saham. Imbal hasil tenor 10 tahun masih turun 23% sepanjang tahun ini.
Kenaikan di bursa saham dipicu juga oleh melonjaknya saham sektor energi, berkat dorongan kenaikan harga minyak mentah AS. Saham Chevron memimpin kenaikan di bursa Dow Jones dengan kenaikan 1,7%. Exxon Mobil juga naik sebesar 1,4%.
Sektor layanan komunikasi, termasuk Amazon.com dan Alphabet, juga merupakan pemimpin pasar, bersama dengan saham teknologi. Microsoft, Apple dan Intel semuanya naik 1%. Setelah penutupan perdagangan, saham Bed Bath & Beyond naik 3,5% dimana laporan labanya melampaui estimasi. Saham Chesapeake Energy, Western Digital dan Align Technology termasuk di antara pemain bursa S&P 500 teratas. Sementara Hanesbrands, Unum Group dan WW Grainger termasuk di antara pemain S&P 500 terlemah. (Lukman Hqeem)