ESANDAR, Jakarta – Harga emas berjangka naik tipis pada perdagangan di hari Jumat (28/06/2019) dan mencetak persentase kenaikan bulanan terbesar mereka dalam tiga tahun setelah naik ke hampir enam tahun lebih tinggi di awal pekan ini.
“Emas telah melonjak selama sebulan terakhir sebagai [AS] Perubahan luar biasa Federal Reserve dari elang di awal tahun menjadi burung merpati hari ini akhirnya telah mengubah harapan investor, “kata Brien Lundin, editor Gold Newsletter. “Investor akhirnya menyadari bahwa kita akan memiliki suku bunga riil ultra-rendah ke negatif untuk waktu yang lama di masa depan, yang merupakan penarik yang sangat bullish untuk emas.”
Harga emas untuk kontrak bulan Agustus naik $ 1,70, atau 0,1%, menjadi $ 1,413.70 per troy ons. Harga telah menetap di $ 1,418.70 pada hari Selasa sebelum menarik kembali. Itu adalah penyelesaian tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 28 Agustus 2013, menurut data FactSet.
Dalam catatan lainnya, harga emas mencatat kenaikan sekitar 1% untuk minggu ini, atau naik 7,7% untuk bulan Juni, menurut data FactSet. Kenaikan bulanan ini merupakan yang terbesar untuk kontrak paling aktif sejak Juni 2016. Untuk kuartal ini, harga telah naik lebih dari 8%.
Pertemuan sampingan yang akan dilakukan ditengah konferensi Kelompok 20 di Jepang antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menjadi perhatian pasar keuangan pada hari Jumat, karena ketidakpastian seputar kebuntuan perdagangan telah mendukung untuk harga emas di sesi-sesi terakhir. Trump dan Xi kemungkinan akan menggunakan pertemuan G-20 akhir pekan ini untuk “menekan jeda” pada perang perdagangan mereka yang berkelanjutan, tetapi ketidakpastian tetap ada, kata para analis.
Ditengah potensi penurunan ini, emas melihat beberapa potensi “penyeimbangan kembali,” mengingat minggu depan perdagangan akan berlangsung lebih pendek dengan adanya liburan Hari Kemerdekaan AS. Selain itu, minggu depan juga penuh dengan “berita utama ” dimana Trump dan Xi yang dijadwalkan bertemu Sabtu, akan terasa dampaknya pada perdagangan mulai hari Senin (01/07/2019).
Para investor internasional akan berurusan dengan datangnya “kekhawatiran global”, jika ada penurunan dalam ekonomi dunia dimana 22 negara atau lebih telah memiliki suku bunga yang lebih rendah. Hal ini membuat investasi A.S. lebih memilih aset surgawi, dimana emas paling cocok untuk lindung nilai.
Potensi penurunan akan terjadi dengan penguatan indek saham jika hasil pertemuan Trump dan Xi Jinping cukup positif. Sebelumnya, indeks saham A.S. menguat disaat harga emas di bursa berjangka harus berakhir dalam posisi terkoreksi. Indek Dow Jones berada di jalur untuk mencatatkan kinerja bulan Juni terbaik mereka sejak 1938. Indeks saham unggulan dan emas memiliki hubungan perdagangan yang biasanya terbalik dimana pengembalian bulan Juni menjadi perhatian untuk keduanya.
Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah di antara bank sentral global dan kekhawatiran geopolitik yang berpusat pada pertengkaran perdagangan dan ketegangan dengan Iran telah menjadikan komiditas emas sebagai pilihan investasi pada musim semi ini, terutama karena persaingan imbal hasil obligasi AS yang berisiko rendah telah turun. Imbal hasil Obligasi tenor 10-tahun turun di bawah 2% dalam sesi terakhir.
Data ekonomi AS yang dirilis pada hari Jumat, mengungkapkan bahwa pengeluaran konsumen naik 0,4% pada bulan Mei, meskipun itu di bawah perkiraan. Secara terpisah, University of Michigan mengatakan pembacaan akhir indeks sentimen konsumen pada Juni adalah 98,2, atau turun dari posisi bulan Mei pada angka 100. (Lukman Hqeem)