FOMC

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pada pertemuan FOMC terakhir di awal Mei, Federal Reserve mengatakan akan bersabar untuk beberapa waktu sebelum mengubah suku bunga. Kata “Beberapa waktu” mungkin kini berarti menjadi dua bulan. Keyakinan sebagian besar mengharapkan The Fed untuk mundur dengan anggun dengan menurunkan suku bunga, sebagaimana pernah mereka janjikan.

Bukan tanpa alasan dorongan ini mengemuka. Selama beberapa minggu terakhir, terjadi peningkatan ketegangan dalam perdagangan dan semakin terasa bahwa ekonomi sedang berada dalam tren yang melambat. Tal heran bila pasar berharap akan ada minimal dua kali pemangkasan suku bunga di tahun ini. Hampir 80%, pasar meyakini bahwa penurunan seperempat poin akan dilakukan pada bulan Juli.

Menyikapi pertemuan yang akan dilakukan oleh Komis Pasar Bebas Federal, FOMC pada besok, berikut ini ada lima hal penting yang perlu diwaspadai, yaitu : .

  1. Sabar dan siap. Dalam pernyataan kebijakan terakhirnya pada awal Mei, FOMC mengatakan: “mengingat perkembangan ekonomi dan keuangan global dan tekanan inflasi yang diredam, Komite akan bersabar karena menentukan penyesuaian di masa depan pada kisaran target untuk tingkat dana federal yang mungkin sesuai. untuk mendukung hasil ini. ”  Para ekonom mengharapkan The FED akan mempertahankan target inflasi dalam kisaran antara 2,25% dan 2,5% sambil mengisyaratkan tingkat kesiapan yang lebih besar untuk menyesuaikan kebijakan. Mengingat sejumlah sensitivitas data dan perkembangan konsepsi kesabaran, beberapa ekonom berpikir pernyataan itu mungkin juga menyoroti “risiko penurunan” yang ditimbulkan oleh perkembangan global dan keuangan.
  2. Dot plot The Fed, yang diadopsi pada tahun 2011, tidak pernah digunakan selama siklus pelonggaran dan para ekonom tidak yakin apakah The Fed ingin menunjukkan pelonggaran di masa depan. Banyak yang berpikir bahwa pejabat Fed akan menandai perkiraan untuk mencerminkan pemotongan yang diantisipasi tetapi median 2019 dot diperkirakan masih tidak menunjukkan perubahan dalam kebijakan. Di sisi lain, para ekonom memperkirakan median 2020 dot akan turun dan menyiratkan tidak ada lagi kenaikan suku bunga. Pada bulan Maret, dot plot 2020 ditulis untuk satu kali kenaikan suku bunga.
  3. Bertindak sepantasnya, dimana bursa saham Dow Jones melonjak diawal Juni setelah Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell mengatakan dalam sebuah konferensi di bank Sentral AS Wilayah Chicago Fed. Ia dan dan rekan-rekannya menegaskan bahwa Bank Sentral AS akan memantau implikasi dari ini perkembangan perang dagang secara ketat untuk menilai prospek ekonomi AS, seperti biasa, kami akan bertindak sepantasnya untuk mempertahankan ekspansi. Menurut Powell, sejumlah perangkat yang jelas telah ada sebagai pertimbangan pemotongan suku bunga guna menjaga ekspansi ekonomi tetap utuh. Meski anggota yang lain melihatnya sebagai pengulangan lembut dari filosofi Fed.
  4. Ada penentangan dari Gubernur Bank Sentral lainnya, seperti James Bullard dari St. Louis yang baru-baru ini mengatakan bahwa penurunan suku bunga mungkin dijamin “segera” untuk membantu menyediakan beberapa asuransi jika terjadi pelambatan yang lebih curam dari perkiraan dan menghentikan ekspektasi inflasi dari penurunan. Bullard adalah anggota FOMC dimana  para ekonom akan mengawasi apakah ia akan secara resmi tidak setuju jika rekan-rekannya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga.
  5. Reaksi pasar yang diinginkan The Fed pada dasarnya adalah upaya mengkomunikasikan tujuan Fed dalam komunikasinya adalah mengirim pesan yang cukup dovish. Pesan ini akan membuat kondisi moneter yang lebih mudah dan memperpanjang keputusan tentang apakah akan memotong hingga Juli . Jika FOMC tidak dapat menavigasi tindakan penyeimbangan ini, dan pasar menganggap pesan tersebut tidak cukup dovish, kondisi keuangan dapat cukup ketat untuk memicu respons Fed yang lebih agresif pada bulan Juli. Sebagai catatan, dari 10 kali pertemuan yang sudah dilakukan oleh Powell & Co., sembilan diantaranya direspon pasar saham dengan berakhir lebih rendah. (Lukman Hqeem)