ESANDAR, Jakarta – Investor Asing beralih posisi menjadi ke penjual bersih dalam perdagangan di bursa saham Seoul, Korea Selatan bulan lalu di tengah pelemahan mata uang Korea terhadap dolar AS, demikian menurut data yang dirilis otoritas bursa pada hari Senin (10/06/2019).
Setidaknya mereka menjual saham lokal senilai 2,9 triliun won (US $ 2,46 miliar) sepanjang bulan Mei. Ini menjadi pergeseran yang drastis dari posisi sebagai pembeli bersih sebesar 2,5 triliun won pada bulan sebelumnya, demikian menurut data Financial Supervisory Service (FSS).
Para investor yang banyak berasal dari Uni Eropa, Timur Tengah dan Amerika Serikat berada di antara penjual bersih tersebut. Data tersebut menunjukkan setidaknya hingga akhir Mei, investor asing memegang total 532,4 triliun won saham lokal, menyumbang 32,3 persen dari total kapitalisasi pasar negara.
Sementara itu, investor asing juga membeli obligasi lokal senilai 9,7 triliun won bulan lalu. Kepemilikan mereka atas surat utang lokal mencapai 119,2 triliun won pada akhir bulan lalu, terhitung 6,7 persen dari total pasar, menurut data. Harga obligasi, yang bergerak terbalik dengan pergerakan bursa, ditutup bervariasi. Imbal hasil pada obligasi dengan tenor tiga-tahun turun 0,4 basis poin menjadi 1,533 %, dan pengembalian obligasi pemerintah untuk tenor lima-tahun naik 1,1 basis poin menjadi 1,577 %.
Bursa saham Korea Selatan sendiri berakahir naik lebih dari 1 %, untuk sesi ketiga berturut-turut pada perdagangan di hari Senin. Kenaikan terjadi di tengah harapan adanya pemotongan suku bunga The Federal Reserve AS dan mengurangi gesekan pajak antara Amerika Serikat dan Meksiko.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 27,16 poin, atau 1,31 persen, menjadi 2.099,49. Volume perdagangan moderat pada 452,1 juta saham senilai 4,13 triliun won (US $ 3,57 miliar), dengan pemenang jauh melebihi jumlah yang kalah dari 628 menjadi 191.
KOSPI naik untuk sesi ketiga berturut-turut setelah Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell memberikan isyarat bagi peluang untuk penurunan suku bunga akhir tahun ini untuk meningkatkan ekonomi terbesar di dunia di tengah meningkatnya perang perdagangan antara dua ekonomi utama dunia.
Lembaga dan investor asing masing-masing membeli saham bersih senilai 167 miliar won dan 183,5 miliar won, sementara individu melepaskan 338,7 miliar won bersih.
Sebagian besar saham unggulan ditutup naik , dimana saham di sektor teknologi dan otomotif memimpin kenaikan ini. Saham Hyundai Motor, pembuat mobil top nasional, naik 2,14 % menjadi 143.000 won. Kia Motors, naik 4,5 % menjadi 43.000 won di tengah kabar bahwa Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana untuk mengenakan tarif pada Meksiko setelah kedua negara mencapai perjanjian imigrasi. Para pembuat mobil mengoperasikan pabrik di Meksiko untuk pengiriman ke pasar Amerika Utara.
Saham-saham teknologi kelas berat juga berakhir di medan positif. Gembong pasar Samsung Electronics naik 1,36 %, ditutup pada 44.800 won dan memperpanjang kenaikan kemenangannya menjadi hari ketiga. SK hynix, pembuat chip memori nomor 2 di dunia, berakhir 2,14 persen lebih tinggi pada 66.800 won.
Perusahaan kimia juga kuat, dengan pemain top LG Chem naik 1,97 persen menjadi 337.000 won. Lotte Chemical naik 0,78 persen menjadi 258.000 won. Perusahaan farmasi beragam, dengan Celltrion naik 1,02 persen menjadi 198.500, sementara Samsung BioLogics tidak berubah pada 305.500 won.
Won sendiri masih jatuh terhadap dolar AS, ditutup pada 1.185,2 won terhadap dolar AS, turun 3,8 won dari penutupan Jumat. (Lukman Hqeem)