ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Korea Selatan diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran terbatas dalam perdagangan minggu ini. Para investor masih bersikap menunggu dan melihat perkembangan terkini dan data ekonomi utama. Indek KOSPI ditutup pada 2.195,44 pada hari Jumat, turun 1,57 % dari penutupan minggu lalu.
Perdagangan hampir datar oleh sikap menunggu investor, sebagai antisipasi pertemuan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, di Hanoi pada hari Rabu dan Kamis kemarin. Dihari pertama, pasar saham memilih berkumpul karena investor bertaruh pada hasil pertemuan yang sukses. Namun, keesokan harinya, bursa saham Seoul turun tajam karena kedua negara ternyata gagal menghasilkan pernyataan bersama.
Pasar saham Korea Selatan ditutup pada hari Jumat untuk memperingati Gerakan Kemerdekaan 1 Maret 1919. Sehingga perdagangan dihari Senin ini akan menjadi pergerakan yang panjang. Pergerakan masih akan dalam kisaran terbatas menjelang pengumuman data pekerjaan AS dan data ekspor China. Dengan demikian, pelaku pasar akan lebih menitik beratkan perhatiannya pada pergerakan saham individual.
Jumlah investor asing yang melepas posisi tercatat sebesar 314 miliar won (US $ 279 juta), sementara investor institusi melakukan aksi beli sebesar 387 miliar won. Investor ritel menurunkan posisinya menjadi 194 miliar won saja.
Bursa saham Seoul yang terpapar kerjasama antar-Korea dengan kehilangan lebih dari 10 persen pada perdagangan hari Kamis ketika pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berakhir tanpa kesepakatan. Analis mengatakan saham mungkin jatuh lebih lanjut minggu ini karena pecahnya KTT kedua antara AS dan Korea Utara dapat mendinginkan sentimen investor lebih lanjut.
Sebanyak 130 saham yang terlibat dalam operasi bisnis di Korea Utara, yang diperkirakan akan mendapat manfaat dari setiap kemajuan dalam kemitraan ekonomi antar-Korea, justru jatuh 10,35 persen, atau 5,597 triliun won (US $ 4,98 miliar), menjadi 128,46 triliun won.
Sejumlah saham yang perlu mendapat perhatian diantaranya adalah Ananti, yang mengoperasikan fasilitas resor di Gunung Kumkang di bagian utara Korea, nilai sahamnya menukik 25,8 persen, atau 605,1 miliar won, menjadi 1,737 triliun won pada Kamis. Kemudian Hyundai Asan Corp, yang memiliki hak untuk bisnis pariwisata di gunung Kumkang yang indah, Hyundai Elevator Co dan Hyundai Engineering & Construction Co yang dapat mengambil manfaat dari proyek konstruksi antar-Korea.
Pada hari Kamis, Indeks KOSPI turun 1,76 % menjadi 2.195,44, penurunan satu hari terbesar sejak 23 Oktober. Won juga turun 0,5 persen menjadi 1.124,70 terhadap dolar. Untuk saat ini, momentum kenaikan di saham-saham itu tampaknya hilang. Investor yang kecewa mungkin menurunkan mereka lebih lanjut. (Lukman Hqeem)