ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS memantul dari posisi terendah untuk menutup sebagian besar kerugian diawal perdagangan pada hari Jumat (08/02). Aksi beli investor yang dilakukan jelang penutupan perdagangan mengimbangi tekanan dari kekhawatiran yang berlarut-larut atas ketegangan Perang Dagang AS – China.
Indek Dow Jones melawan tren global yang menutup perdagangan di zona merah, dengan menguat dan membukukan kenaikan secara mingguan. Ini sekaligus memperpanjang kenaikan mereka untuk minggu ketujuh, menyoroti kekuatan yang mendasari di pasar.
Indek Dow Jones turun 63,20 poin, atau 0,3% ke 25.106,33, naik 0,2% untuk minggu ini. Indek S&P 500 naik 1,83 poin ke 2.707,88 dan Indek Nasdaq naik 9,85 poin, atau 0,1% ke 7.298,20. Untuk minggu ini, S&P 500 naik tipis 0,1% dan Nasdaq naik 0,5%.
Sejumlah saham menjadi perhatian investor, dimana saham Hasbro Inc. turun 1% setelah pembuat mainan ini harus kehilangan laba kuartal keempat dan ekspektasi pendapatan mereka juga turun. Pembuat mainan saingannya, Mattel Inc. justru sahamnya naik 23% setelah laporan pendapatannya mengalahkan perkiraan pelaku pasar di Wall Street.
Saham Arconic Inc. turun 3,3% setelah produsen aluminium ini memaparkan pendapatan yang mengalahkan estimasi pasar untuk kuartal keempat. Mereka juga melaporkan akan mereorganisasi portofolio dan spin off bisnis.
Sementara dalam perdagangan di Bursa saham Asia, Indek Nikkei 225 berakhir turun 2% , Indek Kospi turun lebih dari 1% dan Indek hang Seng masih tutup untuk liburan Tahun Baru Imlek. Bursa saham Eropa juga melemah dimana Indek Stoxx Europe 600 turun 0,6%.
Berita seputar perang dagang AS – China tetap menjadi perhatian utama investor. Para pelaku pasar di bursa saham Asia memilih untuk melakukan aksi jual setelah Presiden AS Donald Trump mengkonfirmasi laporan bahwa ia tidak punya rencana untuk bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping sebelum tenggat waktu kesepakatan perdagangan 1 Maret. Disisi lain, CNBC melaporkan bahwa AS kemungkinan akan mempertahankan tarif 10% daripada menaikkannya menjadi 25% sesuai jadwal.
Kondisi semakin tegang setelah Donald Trump diperkirakan akan menandatangani perintah yang melarang peralatan nirkabel AS menggunakan produk China. Langkah itu bertujuan melindungi AS dari ancaman dunia maya.
Kekhawatiran pertumbuhan global yang menurun juga membebani pasar dimana investor khawatir bahwa perlambatan China telah melanda Eropa setelah data yang lemah dan perkiraan dari wilayah tersebut. Sebagaimana terlihat dalam perdagangan di hari Kamis. Kenaikan pasar mulai menunjukkan bukti kelelahan. Dimana secara persentase pergerakan masih di atas rata-rata pergerakan dalam 20-hari. Terjadi sedikit kontraksi selama seminggu, karena sejumlah laporan kinerja saham masih tetap tidak membangkitkan semangat.
Optimisme pelaku pasar muncul dengan sejumlah data terkini. Pasar optimis tentang kesepakatan perdagangan yang bisa dicapai, meskipun perlu sedikit bukti yang lebih kuat. Melihat sikap Trump sekarang membuat para investor gelisah dalam beberapa minggu sebelum batas waktu. Namun dengan laporan pendapatan perusahaan A.S. mulai mengering, fokus penuh pedagang akan segera kembali pada perkembangan Perang Dagang. Tanpa kesepakatan yang terjadi, akan memiliki bias negatif pada aliran pasar ekuitas. (Lukman Hqeem)