ESANDAR, Jakarta – Poundsterling Inggris bergerak naik setelah pemerintah Perdana Menteri Theresa May dengan tipis selamat dari mosi tidak percaya yang diajukan oleh oposisi atas penanganan Brexit. Sementara mata uang utama lainnya, terjebak dalam perdagangan yang sempit.
Theresa May mengantongi dukungan 325 suara melawan 306 suara yang memberikan mosi. Hanya 19 suara saja yang menyelamatkan pemerintahannya. Perdana Menteri mengatakan bahwa dia akan segera bertemu dengan para pemimpin partai oposisi.
Usulannya untuk kesepakatan Brexit yang dilakukan dengan para pemimpin Uni Eropa akhir tahun lalu, telah dibatalkan pada hari Selasa dalam sebuah pemungutan di parlemen. Kini pemerintah hanya memiliki tiga hari untuk mengusulkan kembali kesepakatan alternatif pada 21 Januari.
Sementara itu, muncul suara-suara dikalangan investor dan pakar politik bahwa perpanjangan untuk meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret, mungkin diperlukan.
Poundsterling Inggris dalam perdagangan GBPUSD, hampir tidak berubah, meski naik lebih tinggi setelah mosi tidak percaya, pembelian terakhir $ 1.2877, naik dari $ 1.2860. Mata uang ini berayun hampir 2% terhadap dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Potensi kenaikan Poundsterling mengemuka dengan kecenderungan positif risiko Brexit yang semakin berkurang.
Di tempat lain, Indeks Dolar AS sedikit berubah pada 96,021. Beige Book Federal Reserve Rabu sore mengatakan bahwa banyak distrik yang disurvei menjadi kurang optimis.
Sementara dalam perdagangan EURUSD, Euro merosot ke $ 1,1401, dari $ 1,1415. Mata uang bersama ini mengalami penurunan pada setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan perkembangan ekonomi di blok mata uang itu lebih lemah dari yang diharapkan.
Kinerja terburuk juga dialami oleh dolar Australia, Aussie dalam perdagangan AUDUSD, turun 0,4% ke $ 0,7177, sementara kiwi dalam perdagangan NZDUSD turun 0,5%, membeli $ 0,6786.