ESANDAR, Jakarta – Bank sentral Swiss, Swiss National Bank (SNB) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunganya. Keputusan pada Kamis (13/12) ini diambil mengingat nilai tukar “masih rapuh” guna bisa mempertahankan jalur ekspansifnya selama empat tahun ini.
SNB mempertahankan suku bunga London Interbank Offered Rate (LIBOR) masa tiga bulan di -1.25 hingga -0.25 %. Keputusan ini masih sesuai perkiraan 32 ekonom yang disurvei oleh Reuters. Angka ini telah dibekukan sejak Januari 2015.
Bank sentral juga mempertahankan suku bunga negatif -0,75 % pada deposito bank komersial di atas tingkat tertentu. SNB juga siap untuk melakukan intervensi pasar valuta asing jika diperlukan. Kedua hal tersebut dilakukan SNB untuk mencegah penguatan franc Swiss. Penguatan mata uang ini menimbulkan masalah bagi ekonomi Swiss yang bergantung pada sektor ekspor.
SNB tidak perlu menaikkan suku bunga untuk mencegah inflasi di Swiss, dengan perkiraan inflasi untuk 2018, 2019 dan 2020 di bawah 2 %. Di 2018, SNB mengatakan masih mengharapkan inflasi 0,9 %. Ini memangkas perkiraan menjadi 0,5 % pada 2019 dari 0,8 % pada September, dan menjadi 1,0 % pada 2020 dari 1,2 % sebelumnya.
Bank sentral melihat pertumbuhan ekonomi Swiss melambat sebesar 1,5 % pada tahun depan dari sekitar 2,5 % tahun ini. Secara luas diperkirakan SNB akan menunggu sampai ECB mulai menaikkan suku bunga deposito yang saat ini berada di -0,4 %, sebelum mereka mulai melakukan normalisasi kebijakan.
Komisi Eropa telah memutuskan untuk memberikan waktu tambahan hingga enam bulan kedepan bagi Swiss guna menyetujui perjanjian baru yang akan mengatur hubungan keduanya di masa mendatang. Sebelumnya pihak Brussels telah melarang bank-bank dan pialang Uni eropa untuk berdagangan di bursa saham Swiss jika pihak Bern gagal mendukung rancangan perjanjian tentang hubungan keduanya.
USDCHF menguat kembali saat memasuki sesi perdagangan AS, namun tertahan di kisaran 0.9950-0.9960. Peluang melemahnya USDCHF masih terbuka. Sejalan dengan perlawanan yang sangat terhormat di level paritas, hingga menyebabkan penurunan ke posisi baru terendah secara bulanan.
Harga telah menarik kembali dari titik terendahnya, pada titik ini ada sedikit resistensi yang menunjukkan sisi tren bullish yang menghubungkan posisi terendah dari Oktober dan November. Tantangannya adalah tingkat risiko di atas paritas yang mengharuskan upaya menembus ke bawah digaris terendah dalam dua bulan, di luar ayunan awal pekan ini. (Lukman Hqeem)