ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan mata uang, Euro berusaha pulih dari tekanan Dolar AS. Secara moderat bergerak naik mencapai harga tertinggi hariannya dengan dukungan oleh optimisme pasar terhadap pembicaraan AS-Cina.
Penguatan juga disertai dorongan sentiment regional, dimana pemerintah koalisi Italia telah mencapai kesepakatan dalam menentukan defisit anggaran sebesar 2.0%. Kabar ini sayangnya dibantah oleh pemerintah Italia kemudian. Uni Eropa juga merilis data produksi industri di bulan Oktober yang dirilis di 0.2% di tingkat bulanan, yang sesuai dengan harapan sebelumnya.
Poundsterling tengah berusaha menapaki jalur kenaikannya kembali menyusul berita bahwa kepemimpinan Theresa May dalam pemerintahan tengah diuji. Ada keyakinan bahwa May akan mampu memenangkan desakan mosi yang memicu beberapa aksi short-covering Poundsterling dalam perdagangan sebelumnya.
Akan tetapi secara teknikal pergerakan GBPUSD harus dilihat apakah didukung oleh minat beli para investor atau hanya karena aksi short-covering dari kondisi oversold jangka pendek, di tengah ketidakpastian yang berlanjut mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Poundsterling bergerak mendahului peluncuran mosi tidak percaya. Pemungutan suara yang bersifat rahasia, namun tampaknya Theresa May masih memiliki dukungan partai yang cukup untuk bertahan . Karena indikasi dukungan kepada Tory telah disaring sepanjang pagi.
GBPUSD telah didorong lebih tinggi dalam apa yang tampaknya menjadi reli short-covering. Pasangan ini telah mulai menguji level 1,2671 yang sebelumnya telah menjadi level terendah tahunan di sekitar area kunci level dukungan Fibonacci atau resistance yang potensial.
Pasar masih menimbang, sejauh mana kemenangan Theresa May bisa memberikan sedikit konsistensi pada kepemimpinannya dimasa depan. Terlebih dengan rencana Brexit yang disampaikan oleh Theresa May kurang mendapat dukungan dan tidak mungkin untuk lulus dari Parlemen.
Sementara Donald Trump menyinggung potensi untuk beberapa fleksibilitas di sisi Eropa, tindakan menyeimbangkan menyusun rencana yang akan menyenangkan kedua Parlemen Inggris dan Eropa tampaknya menjadi tugas yang menakutkan.
Optimisme yang muncul terhadap prospek hubungan perdagangan AS-Cina juga telah menjadi salah satu faktor kunci yang memberikan dukungan bagi mata uang termasuk Aussie. Akan tetapi penurunan yang terjadi terhadap harga perumahan di Australia, dinilai sebagai risiko utama bagi pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
AUDUSD nampak masih terjebak dalam perdagangan dalam range yang sempit. Namun jika harga berhasil break-up diatas 0.7260 maka pola bullish jangka pendek akan mencoba menguji kenaikan ke target terdekatnya di 0.7318.
Sementara di Jepang, pulihnya pasar saham di kawasan Asia serta Eropa, telah memberikan dukungan bagi greenback untuk menguat terhadap mata uang Yen. Disisi lain, imbal hasil Obligasi AS yang naik ke 2.90%, turut menjadi katalis positif bagi penguatan pasangan mata uang USDJPY.
Sejumlah data ekonomi Jepang yang dirilis dibawah ekspektasi pasar, kecuali indeks industri tersier yang naik 1.9%, telah menjadi salah satu faktor yang mendukung kenaikan Dollar terhadap Yen.