ESANDAR, Jakarta – Dolar AS relatif stabil pada perdagangan Kamis (29/11). Ditutup sedikit melemah, mencoba menguat setelah publikasi risalah rapat kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Reserve 7-8 November.
Dalam risalah tersebut tidak banyak mempengaruhi ekspektasi para investor soal kenaikan suku bunga acuan The Fed pada bulan Desember. Meski demikian, tetap saja hasilnya memperkuat ekspektasi dan spekulasi bahwa tingkat suku bunga bank sentral AS itu semakin mendekat ke tingkat netral.
Salah satu bunyi risalah The Fed tersebut adalah, “Para anggota terus berharap bahwa peningkatan secara bertahap yang lebih jauh pada kisaran target untuk tingkat suku bunga federal akan konsisten dengan ekspansi berkelanjutan kegiatan ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi dekat target simetris 2 % Komite ini untuk jangka menengah.”
Tetapi mereka juga menambah bobot ekspektasi para investor bahwa suku bunga acuan bank tersebut semakin mendekati tingkat netral.
“Beberapa peserta mencatat bahwa tingkat suku bunga federal saat ini mungkin mendekati tingkat netral dan bahwa kenaikan lebih lanjut dalam tingkat suku bunga federal bisa sangat memperlambat ekspansi kegiatan ekonomi dan menekan inflasi juga ekspektasi inflasi,” kata risalah tersebut.
Gubernur Bank AS, Jerome Powell mengatakan sebelumnya pada Rabu bahwa suku bunga saat ini “di bawah” netral, meredam optimisme untuk kelanjutan dari siklus kenaikan suku bunga yang lebih agresif.
Di luar kebijakan moneter, data ekonomi AS yang tampil bervariasi pada hari Kamis menunjukkan kekuatan masih tetap ada dalam belanja konsumen tetapi perlambatan inflasi yang terlihat akhirnya menahan apresiasi greenback.
Pengukuran inflasi yang disukai The Fed yaitu indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) tidak termasuk makanan dan energi, naik 1,8% dalam 12 bulan sampai dengan Oktober. Pengeluaran konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga kegiatan ekonomi AS, melonjak 0,6% di bulan lalu, demikian Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Senin.
Paska penyampaian risalah ini, Indeks Dolar AS berakhir turun 0,04 % menjadi 96,80. Dolar AS sendiri masih menyimpan potensi kenaikan oleh pelemahan Poundsterling. Para investor khawatir tentang potensi pemungutan suara di parlemen Inggris terkait kesepakatan Brexit yang dijadwalkan digelar pada 11 Desember. (Lukman Hqeem)