Dolar AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Investor saham memang memiliki banyak hal yang perlu dikhawatirkan, tetapi penguatan nilai tukar dolar AS bukanlah salah satunya. Tetapi tidak ada dukungan historis untuk kecemasan semacam itu.


Sejumlah pihak mengkhawatirkan bahwa penguatan Dolar AS bisa mempengaruhi kinerja saham di Wall Street baru-baru ini. Namun pandangan yang demikian ini layak untuk ditepis. Pada 2014, Indek Dolar AS sempat naik lebih dari 26% selama setahun. Indek S & P 500 tetap bisa membukukan dividen-disesuaikan sebesar 13,7%. Sejak itu juga telah menghasilkan keuntungan tahunan mendekati 10%.


Jika penguatan dolar dapat menghasilkan hasil seperti itu, lantas apa yang salah. Yang pasti, pengalaman ini hanyalah salah satu dari hasl positif dari penguatan Dolar AS. Ada contoh kontradiktif yang mencolok terhadap narasi saat ini, jika hanya berpikir dengan hanya melihat pada grafik indeks dolar jangka panjang.


Contoh lain yang sama mencoloknya adalah kehancuran pasar saham AS tahun 1987. Salah satu alasan utama yang diberikan analis untuk kecelakaan itu adalah anjloknya dolar AS. Karena itu, tentu tak ada salahnya kini merayakan penguatan dolar.


Bagaimanapun, analisis yang lebih komprehensif dari data gagal menemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara perubahan indeks dolar dan pengembalian S & P 500 berikutnya
Ada juga landasan teoretis yang kuat untuk temuan ini. Sebagian besar perusahaan besar yang mendominasi S & P 500 memiliki operasi yang luas di luar negeri serta menerima sebagian besar dari penjualan berupa pendapatan mereka dari luar AS.

Penguatan Dolar akan berarti meningkatnya pendapatan, meskipun operasional mereka di luar negeri juga memerlukan biaya. Selama ini kekhawatiran atas penguatan Dolar AS adalah membengkaknya sisi biaya ini.


Lebih jauh lagi, sejauh sebuah perusahaan memiliki eksposur valuta asing yang tidak seimbang – dengan lebih banyak atau lebih sedikit pendapatan yang berasal dari luar negeri daripada biaya – maka hampir pasti akan melindungi eksposur mata uang itu. Sejauh lindung nilai tersebut berhasil, tentu saja, maka nasib dolar di pasar valuta asing akan memiliki sedikit efek jangka pendek pada garis dasar. (HQEEM)