ESANDAR, Jakarta – Pada akhir pekan lalu, Gubernur Bank of England, Mark Carney menyatakan bahwa Bank Sentral Inggris dan bank-bank besar di Inggris sudah dipersiapkan dengan baik dalam menghadapi hasil Brexit. Meskipun hasil kesepakatan antara Inggris dengan Uni Eropa tidak teratur serta dihinggapi dengan ketidakpastian tentang prospek ekonomi.
Sehari sebelumnya, media Inggris melaporkan bahwa Carney telah memperingatkan para menteri senior Inggris bahwa Brexit yang kacau dapat menyebabkan harga perumahan jatuh hingga 35 % selama tiga tahun, sementara suku bunga bank sentral diperkirakan akan mengalami kenaikan.
Carney tidak membahas prospek ini secara langsung dalam pidatonya di bank sentral Irlandia, meskipun proyeksi ini mirip dengan skenario BoE mengatakan kepada bank tahun lalu untuk memastikan mereka telah dijaga.
“Bank of England sudah dipersiapkan dengan baik untuk jalur apa pun yang diambil untuk ekonomi, termasuk berbagai kemungkinan hasil Brexit,” kata Carney, yang tetap dekat dengan bahasa sebelumnya tentang persiapan Brexit.
Sementara itu, pada awal pekan ini dilaporkan bahwa tingkat belanja konsumen Inggris mengalami pertumbugan pada kwartal terakhir hingga bulan Agustus. Kenaikan ini merupakan yang tercepat sejak Januari. Demikian paparan dari Visa selaku pihak yang mensurvei. Sejumlah perlambatan ekonomi telah menguap pada pertengahan 2018.
Belanja konsumen yang disesuaikan dengan inflasi antara bulan Juni dan Agustus adalah 0.3 % lebih tinggi dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, naik dari pertumbuhan 0.2 % pada periode Mei-Juli, kata Visa, berdasarkan data penggunaan kartu kredit dan debitnya.
Laporan Visa mengikuti angka resmi pekan lalu yang menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh paling cepat dalam hampir setahun dalam tiga bulan hingga bulan Juli berkat belanja konsumen yang kuat, terangkat oleh Piala Dunia dan cuaca yang luar biasa hangat. “Cuaca baik yang berkepanjangan telah melihat kinerja berkelanjutan untuk hotel, restoran dan bar,” kata kepala komersial Visa Mark Antipof.
Dibandingkan dengan tahun lalu, ukuran pembelanjaan konsumen di Visa mencapai 0.4 persen lebih tinggi pada bulan Agustus, setelah penurunan tahunan 0.9 persen pada bulan Juli. Namun, prospek tetap diselimuti oleh ketidakpastian tentang persyaratan keluarnya Inggris dari Uni Eropa – karena hanya dalam waktu enam bulan – serta meningkatnya proteksionisme yang dapat menyebabkan perdagangan dunia melambat.
Untuk alasan-alasan tersebut, Kamar Dagang Inggris (BCC) pada hari Senin memotong perkiraan pertumbuhan ekonomi pada 2018 menjadi 1.1 % dari prediksi sebelumnya 1.3 %. Prediksi ini sejalan dengan konsensus jajak pendapat para ekonom. Jika pertumbuhan lemah seperti yang diharapkan BCC, itu akan menjadi kinerja tahunan terburuk Inggris sejak resesi 2008-09 yang disebabkan oleh krisis keuangan global. BCC memangkas perkiraan untuk pertumbuhan pada 2019 menjadi 1.3 % dari 1.4 %. (Lukman Hqeem)