ESANDAR, Jakarta – Musim laporan emiten untuk kuartal kedua secara tidak resmi dimulai pada hari Jumat, tetapi Investor bisa merasakan bahwa sektor perbankan tidak secara tepat menjadi katalis untuk pergerakan naik pasar saat ini.
Sektor keuangan, yang terukur justru mengalami penurunan 0,4%. Kondisi ini lebih buruk daripada perkiraan yang dilontarkan oleh JPMorgan Chase & Co. sebelumnya. Meski demikian, sejumlah analis justru memperkirakan adanya pertumbuhan laba per saham yang naik 20%, dari 18,9% pada awal kuartal, menurut data FactSet. Meskipun ini masih turun dari pertumbuhan EPS hampir 25% di kuartal pertama.
Pada akhirnya, sentimen mungkin meningkat sebagaimana tercermin oleh aksi pasar saham baru-baru ini; tetapi ada banyak yang telah memperingatkan agar tidak terlalu puas. Scott Minerd dari Guggenheim dan Ray Dalio, pendiri hedge fund Bridgewater Associates, tampaknya memperingatkan bahwa meningkatnya perselisihan dalam Perang Dagang AS dan sejumlah mitranya masih bisa menjadi masalah besar bagi pasar.
Para ahli strategi memandang perdagangan terus memanas sebagai meluasnya kekhawatiran yang mungkin telah jatuh ke pinggir jalan. Hal itu bisa terus menjadi situasi yang tidak bisa dihentikan selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan.
Dalam berbagai diskusi perdagangan, kondisi ini bisa menjadi lebih lama dari yang telah diantisipasi dan mungkin akan lebih lama – dan tentu lebih berantakan. Oleh sebab itu, perlu kewaspadaan Investor dalam minggu-minggu ini. Bisa jadi akan ada perubahan sentimen bahwa banyak ancaman dalam perang dagang yang akan terus memanas.
Para akhirnya, para pengamat banyak yang mengatakan apa berlaku saat ini bak perkelahian manusia melawan banteng. Dalam konteks berinvestasi pelajaran di sini yang mungkin bisa diambil khususnya bagi investor jangka panjang adalah, sang Banteng akhirnya menang. (Lukman Hqeem)