ESANDAR, Jakarta – Gubernur Bank Sentral AS wilayah Cleveland, Loretta Mester mengatakan pada hari Senin (26/03/2018) bahwa ketegangan perdagangan baru-baru ini belum menyebabkan dia perlu menilai kembali pandangan optimisnya tentang ekonomi AS.
“Saya tetap memantau perkembangan perdagangan, dan sementara ini meski terdapat sejumlah risiko, namun tidak membuat saya mengubah pandangan saya pada kondisi ekonomi AS secara keseluruhan,” kata Mester dalam sebuah pidato di Princeton University.
Pemerintahan Donald Trump telah mengenakan tarif baru pada impor baja dan aluminiumm bahkan pada barang-barang tertentu yang diimpor dari Cina. Hal ini memicu tindakan balasan Cina dan membawa pada kondisi dimana menurut Mester adalah ketidakpastian yang mungkin tidak dapat diselesaikan dengan cepat.
Secara keseluruhan, Mester mendukung kenaikan suku bunga bertahap lebih lanjut “tahun ini dan tahun depan.” “Kami ingin memberikan waktu inflasi untuk kembali ke tujuan; ini bertentangan dengan jalan yang curam, ”tambahnya.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa sulit untuk mengatakan betapa ketatnya pasar tenaga kerja. Menurutnya, dengan memotong perkiraan tingkat pengangguran pada kondisi netral dengan seperempat persen poin menjadi 4,5% sebagian karena fakta bahwa upah dan inflasi harga tetap moderat.
Pekan lalu, Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persen poin, ke kisaran antara 1,5% dan 1,75%, kenaikan tipis keenam dalam tingkat kebijakannya sejak Desember 2015. Pejabat mengatur rencana untuk perlahan tetapi terus menaikkan suku sampai dana tingkat mencapai 3,4% pada tahun 2020.
Loretta Mester merupakan salah satu anggota dalam komite suku bunga Fed tahun ini yang memiliki hak suara. Ia memperkirakan aka nada pertumbuhan di atas tingkat 2,5% untuk tahun ini dan tahun depan. “Tahun ini merupakan tahun yang baik untuk ekonomi, dan tugas sebelum pembuat kebijakan moneter adalah untuk mengkalibrasi kebijakan untuk ekonomi yang sehat ini sehingga ekspansi dapat dipertahankan,” katanya.
Pemotongan pajak Trump dan belanja federal lebih diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan sebesar setengah poin persentase selama beberapa tahun mendatang, tetapi ada “beberapa risiko terbalik” bahwa efeknya bisa lebih besar, katanya.
Mester mengatakan dia berharap untuk memiliki pembacaan yang lebih baik tentang bagaimana rumah tangga menanggapi perubahan pajak “selama beberapa bulan ke depan.” (Lukman Hqeem)