ESANDAR, Jakarta – Investor harus bersiap untuk dua kali kenaikan suku bunga dari Bank of England, yaitu bulan Mei dan November, demikian kata ekonom pasar Rabobank, Stefan Koopman.
Bank of England (BoE), seperti yang diharapkan, telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sebesar 0,5% pada hari Kamis kemarin. Meski tanpa membuat pernyataan, kebijakannya telah terdengar cukup hawkish dengan menggarisbawahi ekspektasi investor untuk kenaikan suku bunga akhir tahun ini.
Kenaikan suku bunga dibulan Mei diperkirakan akan menjadi 0,75% atau naik 25 basis poin, dengan tingkat keyakinan di atas level saat ini sekitar 90%. Sementara kurangnya tanggapan Komisi Kebijakan Moneter dengan sikap itu bisa dilihat sebagai konfirmasi yang tenang, kata Koopman.
Keputusan untuk meninggalkan suku bunga tidak berubah datang lewat pemungutan suara anggota Komisi Kebijakan Moneter dengan suara 7-2, para pembangkang berdebat untuk kenaikan langsung 25 basis poin. Ini bukan kali pertama terjadinya pertentangan atas kebijakan yang hawkish oleh dua anggota, Michael Saunders dan Ian McCafferty. Adanya perbedaan pendapat diantara mereka, bagaimanapun telah mengirim sinyal kuat bahwa mereka akan mendesak MPC untuk bergerak ke 0,75% pada bulan Mei, ujar Koopman.
Sejauh ini dapat dicatat bahwa inflasi harga konsumen (IHK) Inggris secara tahunan merosot ke 2,7% pada Februari, dari 3% sebelumnya. Mendekati ke target 2% bank sentral. Sementara itu, pertumbuhan upah meningkat, menjadi 2,8% pada tahun pada periode antara November dan Januari.
Komisi mencatat bahwa data yang dirilis sejak laporan inflasi Februari secara luas dianggap konsisten dengan pandangannya sendiri dan nada menitnya mirip dengan sinyal hawkish yang sudah disediakan pada Februari,” tulis Koopman.
Mengingat bagaimana harga pasar untuk kenaikan Mei masuk ke pertemuan, ini bisa ditafsirkan sebagai dukungan implisit dari ekspektasi pasar, tegasnya. Namun, sentimen ini tidak berhasil menahan poundsaterling, pada perdagangan GBPUSD diperdagangkan di wilayah negatif setelah sempat menguat ke level tertinggi intraday di $ 1,4217 sebelumnya.
Obligasi pemerintah Inggris yang dikenal sebagai gilt, reli dengan berita ini. Kenaikan ini membawa imbal hasil turun ke sesi rendah 1,409%. Hasil dan harga bergerak bertentangan satu sama lain.
Indek FTSE 100 London turun tajam, membukukan penutupan terendah sejak Desember 2016 karena pasar global bereaksi terhadap meningkatnya kekhawatiran perang perdagangan potentia ketika AS pindah untuk memberlakukan pembatasan perdagangan di Cina.
Hasil pungutan suara dengan komposisi 7-2 itu sendiri secara relatif masih dianggap hawkish. Akan tetapi pernyataan itu juga berisi beberapa anggota yang melunak terkait Brexit dan lintasan bertahap dan terbatas, kata Koopman. Keuntungan spontan segera dalam sterling dan harga pasar uang karena itu dengan cepat menyerah, tambahnya.
Pejabat Uni Eropa dan Inggris mengakui bahwa mereka telah menyetujui perjanjian transisi awal pekan ini, tetapi kelancaran lanjutan pembicaraan perdagangan antara kedua pihak yang bercerai diperlukan untuk membantu kenaikan tingkat kedua yang diharapkan tahun ini setelah Mei sepanjang, Koopman pungkasnya. (Lukman Hqeem)