ESANDAR, Jakarta – Seperti yang diperkirakan, hasil FOMC kali ini akan menaikkan suku bunga. Hal yang mengejutkan adalah keputusan The FED untuk menaikkan suku bunga tahun ini hanya tiga kali, meski secara optimis yakin bahwa perekonomian AS akan membaik.
Dalam pertemuan pertama Gubernur Utama Bank Sentral AS, Jerome Powell, bank sentral menghindari pengiriman sinyal yang terlalu hawkish tentang kebijakan suku bunganya. The Fed memutuskan tiga kenaikan suku bunga tahun ini sebagaimana perkiraan dibulan Desember. Pun demikian, Powell membuka kemungkinan laju kenaikan suku bunga lebih pada 2019 dan 2020.
Hal ini menegaskan pandangan Fed, bahwa kenaikan suku bunga akan tetap bertahap pada tahun ini. Namun kebijakan stimulus fiskal yang signifikan telah menyiratkan siklus kenaikan yang lebih mungkin dilakukan hingga 2019.
The Fed menaikkan suku bunga acuan dana federal sebesar seperempat persentase poin menjadi antara 1,5% dan 1,75%. Itu adalah langkah seperempat poin keenam sejak Desember 2015.
Dalam keterangannya, Jerome Powell mengatakan “prospek ekonomi telah menguat dalam beberapa bulan terakhir,” sementara mencatat bahwa investasi tetap rumah tangga dan bisnis “telah memoderasi dari pembacaan kuartal keempat yang kuat.”
The Fed sekarang melihat secara keseluruhan akan terjadi setidaknya delapan kenaikan suku bunga AS sebesar seperempat poin hingga akhir 2020. Itu termasuk tiga peningkatan tahun ini. Tiga kali pada tahun 2019 dan dua kali pada tahun 2020. Hingga akhir tahun 2020 tingkat suku bunga berakhir di dekat 3,4%.
Hasil demikian itu merupakan revisi perkiraan The Fed untuk tingkat suku bunga yang dikelola lebih lama. The Fed mengecek estimasi suku bunga netral jangka panjang menjadi 2,9% dari 2,8% pada bulan Desember. Itu adalah tingkat yang tidak meningkatkan atau memperketat kondisi ekonomi.
Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal pertama memberi ruang Bank Sentral AS untuk menunggu. Bank sentral dapat dengan mudah mengisyaratkan bahwa pihaknya bermaksud untuk menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada pertemuan Juni jika kondisi ekonomi AS benar-benar menjamin.
Indek saham Dow Jones berakhir dengan sedikit kerugian, dan imbal hasil obligasi beringsut lebih rendah. (Lukman Hqeem)