Indek Harga Konsumen Inggris melambat

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Indek harga konsumen Inggris secara tahunan melambat pada bulan Februari. Jatuhnya IHK ini sebagai konsekuensi berkepanjangan dari penurunan tajam Poundsterling setelah pemungutan Brexit 2016.

Perlambatan tersebut menunjukkan kurang efektifnya tekanan harga konsumen dari kenaikan dan pertumbuhan upah yang kecil berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih luas sampai tahun 2018. Sayangnya, Inggris bakal kehilangan rekan-rekannya sebagai ketidakpastian mengenai hubungan masa depannya dengan Uni Eropa sehingga membebani aktivitas bisnis dan investasi.

Harga konsumen naik 2.7% pada bulan Februari dari posisi tahun lalu, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 3%. Dari bulan ke bulan, IHK dibulan Februari hanya naik 0,4%, dibawah perkiraan sebesar 0,5%, demikian Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan pada hari Selasa. , dibandingkan dengan kenaikan 3% sebulan sebelumnya.

Sektor energi dan makanan menyumbang penurunan ini, dimana keduanya sudah lama tidak naik harganya. Ini juga sebagai konsekuensi depresiasi 2016 yang telah mereda, kata ONS.

BOE diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan stabil bulan ini ketika pejabat menyimpulkan pertemuan kebijakan bulan Maret mereka hari Kamis. Para pejabat telah mengirim kawat berita bahwa mereka berharap untuk menaikkan suku bunga acuan dua atau tiga kali selama beberapa tahun ke depan untuk menjaga agar pertumbuhan harga tetap terkendali. Langkah selanjutnya bisa datang secepat Mei.

Disisi lain, sejumlah bank-bank sentral di dunia mulai mundur dari kebijakan uang mudah yang mereka lakukan selama satu dekade. Dengan pertimbangan sebagian besar ekonomi menikmati ekspansi yang jarang dan tersinkronisasi. The Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga jangka pendek bulan ini, sementara Bank Sentral Eropa telah mengisyaratkan tidak akan memperpanjang program pembelian obligasi besar-besaran setelah September.

Data ekonomi pada hari Selasa juga menunjukkan tekanan inflasi yang lebih luas dalam perekonomian AS menurun pada bulan Februari, dengan harga yang dibebankan oleh perusahaan di gerbang pabrik naik 2.6% pada tahun, dibandingkan dengan kenaikan 2.8% pada bulan sebelumnya. Biaya bahan baku perusahaan naik 3.4%, terhadap kenaikan 4.5% pada bulan Januari. (Lukman Hqeem)