ESANDAR, Jakarta – Sebelumnya, hingga penutupan perdagangan sesi Kamis (01/03/2018) harga emas terpancang diposisi terendah dalam enam minggu ini. Pernyataan Donald Trump yang akan menaikkan pajak impor Baja dan Almunium minggu ini, berubah menjadi pendorong kenaikan Harga emas pada perdagangan akhir pekan ini.
Harga emas berada pada level terendah tahun ini pada hari Kamis, setelah mencatat kerugian bulanan pertama sejak Oktober, terbebani karena indeks patokan dolar A.S. bertahan di level tertinggi enam minggu. Harga emas untuk kontral April turun $ 12,70, atau 1%, di $ 1,305.20 per ons. Ini merupakan penutupan harga terendah sejak 28 Desember.
Harga kontrak berjangka emas telah kehilangan lebih dari 1% minggu ini, didorong pernyataan Powell sebelumnya dan beberapa data inflasi yang luar biasa, khususnya di luar negeri. Ada banyak bagian yang bergerak dengan pasar emas, namun dua pengaruh terpenting adalah tren utama inflasi dan tingkat suku bunga.
Sementara itu, dorongan turun harga emas juga tertahan pernyataan Jerome Powell di Senat AS. Pada hari kedua kesaksiannya di Capitol Hill, Gubernur Utama The Federal Reserve Jerome Powell membuat peringatan peringatan tentang inflasi, mencatat bahwa penguatan pasar tenaga kerja dapat terjadi tanpa inflasi.
Data ekonomi AS yang dirilis pada hari Kamis justru mendukung pandangan optimis Powell mengenai ekonomi. Indek manufaktur ISM yang mencapai pendapatan pribadi 13 tahun, meningkat lebih tinggi dari perkiraan sayangnya klaim pengangguran awal turun lagi ke level terendah sejak 1969. Hal ini membuat nada pidato Powell lebih terkesan dovish, mengejutkan pasar. Berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang terkesan lebih hawkish.
Serentetan peristiwa ini membatasi penguatan Dolar AS. Indeks Dolar AS sempat naik 0,1% menjadi 90,735, namun masih diperdagangkan di level tertinggi sejak pertengahan Januari. Logam mulia, yang sering dipatok pada dolar, cenderung turun saat dolar menguat karena dolar yang jatuh bisa membuat pembelian aset tersebut lebih murah bagi investor yang menggunakan unit moneter lemah.
Emas juga tampaknya “terperangkap dalam aksi jual komoditas secara umum” didukung oleh laporan bahwa pemerintah Trump akan menerapkan tarif berat untuk baja dan aluminium. Begitu melewati reaksi awal, daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi kembali menguat. Bujukan terbesar terhadap inflasi harga di Amerika Serikat kemungkinan akan menaikkan harga impor.
Kekhawatiran inflasi memacu kembali pembelian emas, meski kenaikan suku bunga akan menekan logam. Ekspektasi bahwa mungkin ada kenaikan suku bunga tambahan yang mendorong imbal Obligasi 10 tahun mendekati angka 3% minggu lalu. Pada hari Kamis, imbal Obligasi 10 tahun turun menjadi 2,811% dari 2,862% pada akhir Rabu.
Saat ini, hanya tersisa tiga minggu sebelum kenaikan The Fed menaikkan suku bunga, sebagai antisipasi pertemuan FOMC pada 21 Maret. Para spekulan banyak yang mengambil posisi beli aset dolar, mengharapkan mata uang menguat saat suku bunga naik, dan menjual emas dalam jangka pendek. Mereka percaya emas akan melemah di bawah suku bunga yang lebih tinggi.
Tapi setelah kita mencermati kenaikan suku bunga selama lima kenaikan tingkat sebelumnya, para spekulator akhirnya belajar bahwa mereka akan melepaskan posisi ini untuk mengambil keuntungan-dan itu kemungkinan akan terulang setelah kenaikan tingkat suku bunga pada bulan Maret.
Hal yang perlu dikhwatirkan adalah rencana kenaikan pajak impor Baja dan Almunium AS. Hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran adanya kemungkinan terjadi pembalasan para partner dagang AS dan menekan harga saham dan semua logam industri. Ada juga ketakutan akan kenaikan biaya produksi yang lebih tinggi untuk produsen mobilm sehingga bisa mengurangi permintaan untuk logam. AS masih tercatat sebagai salah satu produsen mobil utama dunia.
Pada perdagangan hari ini, harga emas yang sudah berbalik arah dengan diperdagangkan kembali dikisaran $1.315, berpeluang mempertahankan diri. Harga emas berpotensi melanjutkan penguatan hari ini dengan dukungan dari level support di 1312.70 – 1307.00. Kenaikan akan mencoba untuk menguji level resistance terdekat yang menjadi target selanjutnya adalah 1321.50, 1326.40 dan 1334.80. (Lukman Hqeem)