ESANDAR, Jakarta – Dolar AS dianggap gagal dalam memanfaatkan momentum penurunan klaim tunjangan pengangguran. Tidak tanggung-tanggung, klaim ini bahkan yang paling rendah dalam 45 tahun terakhir.
Dalam sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (22/02/2018) waktu setempat, jumlah orang Amerika Serikat yang mengajukan tunjangan pengangguran turun secara tak terduga dilaporkan menurun dalam pekan yang berakhir 17 Februari. Klaim pengangguran awal merosot menjadi 222.000, turun 7.000 dari tingkat revisi sebelumnya yang merevisi 229.000. Penurunan tersebut mengejutkan para ekonom, yang memperkirakan klaim pengangguran tidak berubah dibandingkan dengan 230.000
Pada perdagangan mata uang, AUDUSD menguat ditengah data upah Australia yang naik. Indeks harga upah AU untuk Q4 berada pada tingkat 0.6% vs perkiraan dan data sebelumnya 0.5% (Q/Q). Di sisi lain, dolar AS berada di bawah tekanan terhadap kekhawatiran atas keengganan risiko pasar saham karena imbal hasil obligasi 10 tahun AS sekarang berada di angka psikologis 3%.
Sementara Euro masih mencoba naik dengan menguat saat memasuki sesi AS. Sempat turun ke level 1.2258 dipicu oleh sejumlah data UE yang dirilis beragam seperti data Jermam mengenai Business Climate dari Ifo yang dirilis menjadi 115.4 dari 117.6. Poundsterling sendiri dengan cepat mampu berbalik arah dan melonjak hampir di atas 125 pips dari posisi terendah harian di 1.3874 dan berpotensial untuk menguji level 1.4000. Investor melihat revisi ke bawah dari angka pertumbuhan PDB Inggris kuartal keempat, aksi dollar AS yang rendah, yang sebagian besar dipimpin oleh beberapa penurunan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS, membantu pasangan tersebut untuk bangkit dari posisi terendah.
USDJPY bergerak di bawah level 107 dengan upaya sedikit pemulihan ke 107.76 dan terendah di 106.58. Yen melemah setelah risalah FOMC dirilis meningkatkan laju sentimen kenaikan suku bunga menjadi lebih cepat.
Pada perdagangan komoditi berjangka, pergerakan harga emas menguat di sesi Eropa dan AS meski dolar AS dan imbal hasil obligasi AS mendapat tekanan berbanding terbalik dengan pemulihan ekuitas karena para pelaku pasar tetap berhati-hati terhadap prospek logam kuning di tengah peningkatan ekspektasi Fed akan menaikkan suku bunga di bulan depan. Di sisi lain, data inflasi yang lebih tinggi akan memberi Federal Reserve keputusan lebih bebas untuk menaikkan suku bunga dengan lebih agresif. harga emas untuk kontrak pengiriman April naik $ 0.40 atau 0.03% menjadi $ 1,331.60 per troy ounce. (Lukman Hqeem)