ESANDAR, Jakarta – Pada 9 Maret nanti, akan berlangsung pertemuan rutin pejabat tinggi Bank Sentral AS. Dalam pertemuan terjadwal Komisi Pasar Bebas dari The Federal Reserve, FOMC ini diperkirakan akan membuat pasar saham kembali volatile.
Sebuah sinyal disampaikan oleh Nader Naeimi dari AMP Capital Investor, bahwa aksi jual besar-besaran berpotensi terjadi saat itu. Oleh karenanya, sebaiknya menahan diri untuk menempatkan sejumlah dana di pasar saham. Dalam pesannya, Naemi yang menyarankan untuk melakukan aksi beli setelah aksi jual ini Maret nanti.
Lazimnya, paska aksi jual besar-besaran di pasar saham, biasanya akan diikuti dengan kenaikan teknis. Naeimi yang mengelola tak kurang $120 milyar dalam firmanya, menyatakan bahwa jatuhnya pasar dan kemudian naik ini akan membuka peluang menarik keuntungan. Tahun lalu, Naeimi mampu membawak kenaikan aset yang dikelolanya sebesar 30%. Kali ini, dia akan lebih bersabar menunggu jatuhnya pasar untuk melakukan aksi beli kembali.
Rencananya cukup sederhana, melakukan aksi beli ditengah jatuhnya harga untuk kedua kalinya. Rencana tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara dengan jaringan televise Bloomberg. Tanggal 9 Maret nanti akan menjadi momentum yang tepat untuk masuk ke pasar.
Sejumlah saham akan menjadi incarannya, khususnya di sektor energi, keuangan dan pabrikan asal Jepang. Tak ketinggalan dia akan memilih sejumlah saham dan mata uang dari Negara-negara berkembang. Negara-negara ini teruji tahan banting ditengah fluktuasi pasar. Sinyalemen saat ini sangat jelas. Kelemahan pasar ini kita bisa manfaatkan untuk menambah aksi beli di Negara-negara berkembang. (Lukman Hqeem)