ESANDAR, Jakarta – Bank of England pada hari Kamis (08/02/2018) mengatakan bahwa mereka mengharapkan untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan tahun lalu. Sikap ini sebagai respon pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Para pembuat kebijakan bank tersebut memilih dengan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga bertahan pada 0,5%. Sejauh ini para ekonom memperkirakan kenaikan suku bunga berikutnya bisa terjadi pada bulan Mei.
Sebelumnya, investor merasa khawatir bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dapat memicu inflasi yang lebih tinggi dan respon yang lebih agresif dari bank sentral global. Kekhawatiran tersebut telah membantu percepatan aksi beli di pasar keuangan dunia minggu ini. Investor mengantisipasi selama tiga tahun ke depan tidak akan cukup untuk membawa inflasi tahunan kembali ke target 2%, dari 3% di bulan Desember.
BOE menaikkan suku bunga acuan pada bulan November menjadi 0.5% dari 0.25%, kenaikan tingkat pertama di Inggris selama satu dekade, dengan alasan meningkatnya tekanan inflasi. Pernyataan Kamis kemungkinan akan memperkuat ekspektasi bank sentral Inggris akan menaikkan biaya pinjaman lagi dalam beberapa bulan, mungkin segera setelah Mei.
Suku bunga yang lebih tinggi memiliki efek penting pada rumah tangga dan ekonomi. Sekitar 8,1 juta rumah tangga di Inggris memiliki hipotek dan hampir setengahnya berada pada tingkat variabel standar. Sementara suku bunga pada jenis hipotek akan cenderung menyesuaikan diri dengan kenaikan suku bunga resmi yang ditentukan oleh BoE. Tapi bagi para penabung, suku bunga yang lebih tinggi dari BoE bisa menjadi sebuah bonus karena bank-bank di High Street umumnya harus menaikkan suku bunga mereka.
Jika ekonomi berjalan secara luas sesuai dengan perkiraannya, maka “kebijakan moneter perlu diperkuat lebih awal dan agak jauh,” Gubernur Mark Carney mengatakan dalam sebuah surat kepada Kanselir Exchequer Philip Hammond yang menjelaskan keputusan bank tersebut. BoE juga mencatat bahwa ekonomi global berkembang dengan laju tercepat dalam tujuh tahun terakhir dan Inggris pun memperoleh manfaat dari pertumbuhan tersebut.
BoE juga berpikir bahwa pertumbuhan upah Inggris akan mulai meningkat, memberi dorongan ekonomi lebih jauh. Sebagai konsekuensinya, BoE menaikkan perkiraan pertumbuhan untuk ekonomi Inggris menjadi 1,7% pada tahun ini, dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,5% yang dibuat pada bulan November. Namun, perkiraan BoE tersebut didasarkan pada penyesuaian “halus” terhadap kepergian Inggris dari Uni Eropa.
Masalah Brexit masih membebani investasi dan imigrasi, menahan kemampuan ekonomi untuk berkembang tanpa memicu inflasi, kata beberapa pejabat. Mereka menambahkan bahwa keputusan masa depan mengenai tingkat suku bunga akan sangat bergantung pada apakah kemajuan dibuat dalam hal keputusan pemerintah Inggris dalam beberapa bulan mendatang. (Lukman Hqeem)