ESANDAR, Jakarta – Kemajuan perundingan BREXIT menjadi faktor terdepan dan menjadi pusat penggerak Poundsterling pada tahun 2017. Disisi lain, pasang surut pertumbuhan ekonomi Inggris menjadi pengiring kekuatan pergerakan pasar.
Hal serupa juga akan berlaku untuk mata uang tersebut pada tahun 2018, dengan para pedagang memperkirakan pembicaraan BREXIT mengenai perdagangan dan masa transisi di masa depan dibuka setelah Tahun Baru. Pasar juga berharap ada kenaikan suku bunga dari Bank of England (BoE) kembali.
Setidaknya hingga satu bulan pertama ditahun 2018, masalah Brexit kembali meriak. Tepatnya diparuh kedua bulan Januari. Disisi lain, tidak ada laporan ekonomi utama Inggris yang diterbitkan sampai minggu depan akan membuat pasar akan bergerak dalam kisaran pendek. Perhatian utama akan ditujukan pada laju pertumbuhan ekonomi Inggris lebih spesifik lagi pada laporan PMI.
Pada awal Januari survei manajer pembelian bulanan di industri manufaktur, konstruksi dan jasa, yang merupakan salah satu data terakhir untuk dipertimbangkan bagi ekspektasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir dan tahun 2017 secara keseluruhan.
Sementara itu, pembicaraan pada seputar peluang “kesepakatan masa transisi” akan dimulai pada bulan Januari, dengan pasar berharap dapat melihat kesepakatan cepat akan tercapai di kuartal pertama tahun depan, sebelum diskusi beralih ke hubungan perdagangan di masa mendatang setelah pertemuan Dewan Eropa berikutnya.
Bersamaan dengan itu, pasar akan memposisikan diri untuk menghadapi putaran berikutnya dari perkiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi dari BoE, yang akan dirilis pada bulan Februari. Agenda itu akan menjadi kunci bagi ekspektasi pasar akan keputusan tingkat suku bunga BoE di masa depan.
Ekonomi Inggris masih di dalam fase pemulihan, pertumbuhan upah meningkat dan inflasi 3,1% yang berarti masih lebih dari 100 basis poin di atas target BoE, yang bisa berarti ada kemungkinan BoE memberi sinyal bahwa kenaikan suku bunga mungkin dilakukan sekali lagi pada tahun depan.
Potensi tersebut akan menjadi positif bagi Poundsterling, terutama dengan pasar yang sudah bersiap untuk menyambut tiga kenaikan suku bunga Federal Reserve pada tahun 2018 dan melihat Bank Sentral Eropa (ECB) yang belum mengumumkan keluar sepenuhnya dari program pelonggaran kuantitatifnya.
Pada perdagangan GBPUSD, masih bergerak menyempit kendati pola candlestcik mengisyaratkan uji potensi ke titik resisten di 1.33976 – 1.34188. Jika tembus test selanjutnya adalah resisten kritis 1.34463-1.34638. Ekstensi dominasi buyers di atas 1.34638, bila disertai konsistensi RSI akan memulihkan aksi beli dengan test ke area 1.35000-1.35190. Target optimal menuju 1.36171-1.36275
Sebaliknya, kegagalan menguat akan membuat GBPUSD berbalik. Uji awal mencoba menembus level support di 1.33446-1.33285. Koreksi selanjutnya bisa menuju ke 1.33100-1.33000. Aksi jual akan berlangsung lebih banyak dibawah 1.33000, terlebih bila disertai pembalikan RSI, sehingga dalam jangka pendek GBPUSD bisa diperdagangkan di area 1.32755-1.32606. Selanjutnya bisa ke 1.31440-1.31276. (Lukman Hqeem)