ESANDAR, Jakarta – Harga emas masih melemah kembali pada perdagangan akhir pekan lalu. Kali ini harga emas ingin menjauhi kembali level psikologisnya di $1300 per troy ounce.
Libur panjang di AS, menjadi kesempatan sebagian investor melepaskan asset mereka. Aksi jual yang melanda telah menjadi sentiment negatif bagi harga emas.
Nuansa safe haven emas memang kembali berkurang adanya akhir pekan lalu dimana ini didukung dengan masih adanya pengaruh dari usaha Kanselir Angela Merkel yang rupanya akan membentuk pemerintahan koalisisnya dan hilangnya pengaruh Korea Utara yang sebelumnya dituduh sebagai negara pendonor teroris oleh AS
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,00 atau 0,39% di level $1291,80 pertroy ounce. Untuk perdagangan mingguannya mengalami kenaikan sebesar 0,7%. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,12 atau 0,71% di level $17,09 pertroy ounce. Untuk perdagangan mingguannya mengalami kenaikan sebesar 2,2%.
Harga Emas sendiri pada perdagangan minggu lalu sebetulnya diuntungkan oleh paparan notulen pertemuan FOMC. Hasil pertemuan tersebut mengisyaratkan rapat suku bunga the Fedawal bulan ini bahwa sekarang pasar merasa tidak yakin bahwa tahun depan suku bunga the Fed akan naik 3 kali seperti yang diucapkan oleh beberapa pejabat the Fed belum lama ini.
Hasil notulen the Fed terakhir menyatakan bahwa peserta rapat kuatir dengan terus alotnya inflasi inti AS yang bertahan di level rendah dan kemungkinan di rapat selanjutnya akan diturunkan target inflasinya dibawah 2%. Janet Yellen sendiri diluar konteks Fed minutes sendiri pekan lalu menyatakan bahwa tantangan masa depan the Fed adalah bagaimana caranya target inflasi bisa menggapai angka 2% tersebut ditengah pertumbuhan ekonomi termasuk lapangan kerja AS yang makin membaik.
Pada dasarnya the Fed dan Yellen sendiri heran kenapa inflasi masih rendah sehingga mereka berpikir ada sebuah endemik kondisi inflasi yang susah membaik. Hal inilah membuat emas naik tadi pagi. Pasar di akhir pekan lalu lebih banyak berdiam diri sambil menantikan bagaimana musim belanja di kala libur Thanksgiving tersebut karena mereka was-was jika musim belanja kali ini akan membaik dan membuat musim belanja akhir tahun membaik yang menandakan kondisi ekonomi baik-baik saja.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatannya dimana DowJones futures ditutup naik 0,14%. Hal ini membuat indeks dolar atau Dixie turun 0,50% di angka 92,781 dan turun 0,9% dalam seminggu lalu. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah penjualan rumah baru AS.
Harga emas masih berpotensi bergerak naik turun. Dibayang-bayangi tekanan jual, harga emas berakhir negatif pada perdagangan minggu lalu. Baik pada basis mingguan (-0,41%) maupun harian (-0,19%). Harga emas masih cenderung terkoreksi dengan target menembus harga support di 1286. Jika ditembus, harga emas berisiko turun hingga ke 1282.00 dan 1279.10. Sebaliknya potensi penguatan kembali akan menuju harga emas ke 1288.50 hingga 1290.00. (Lukman Hqeem)