Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Presiden Donald Trump pada hari Selasa (05/05/2020) mengumumkan bahwa AS harus mulai membuka kembali ekonominya segera, bahkan jika itu menyebabkan lebih banyak orang Amerika jatuh sakit dan sekarat akibat wabah koronavirus.

“Apakah beberapa orang akan terpengaruh? Iya. Apakah beberapa orang akan terpengaruh parah? Iya. Tetapi kita harus membuka negara kita dan kita harus segera membukanya, ”kata Trump pada sebuah acara dengan penduduk asli Amerika di Phoenix.

Presiden menyatakan frustrasinya dimana resesi yang dipicu oleh virus korona yang telah membuat lebih dari 30 juta orang Amerika keluar dari pekerjaan dan melukai kasusnya untuk masa jabatan kedua. AS terus melakukan wabah koronavirus terbesar di dunia, dengan sekitar 1,2 juta orang terinfeksi dan lebih dari 70.000 orang terbunuh sejauh ini.

Tetapi Trump berusaha untuk melewati wabah itu, mendorong negara-negara untuk meninggalkan langkah-langkah jarak sosial dan memungkinkan bisnis untuk dibuka kembali, meskipun ia mengatakan itu harus dilakukan “dengan aman.” Pada hari Selasa, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan Gedung Putih telah mulai membahas pembubaran gugus tugas virus corona yang telah memberi nasihat kepada Trump tentang tanggapan federal terhadap wabah tersebut.

Trump mengatakan bahwa “dokter” yang tidak disebut namanya menyarankannya untuk menutup ekonomi “selama beberapa tahun.”

“Saya menciptakan, dengan banyak orang lain yang sangat berbakat dan orang-orang di negara kami, ekonomi terbesar dalam sejarah dunia. Yang terbesar yang pernah kita miliki, “kata Trump. “Dan kemudian suatu hari mereka berkata,” kita harus menutup negara kita. “Nah, sekarang saatnya untuk membuka.”

“Orang-orang di negara kita adalah pejuang,” kata Trump tentang orang Amerika, sekitar 69% di antaranya “agak” atau “sangat” khawatir tentang tertular Covid-19, menurut analisis jajak pendapat oleh fivethirtyeight.com.