ESANDAR – Dolar Amerika Serikat (AS) naik pada hari Senin (04/05/2020), didorong oleh menguatnya arus safe-haven ketika selera risiko (risk appetite) berkurang. Aksi lindung nilai mendominasi perdagangan ditengah kekhawatiran pasar bahwa sengketa dagang AS-Cina akan hidup kembali, kali ini terkait wabah corona.
Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyalahkan China sebagai pihak yang bertanggung jawab muasal wabah Corona saat ini. Dihari Minggu, Mike Pompeo mengatakan ada “sejumlah besar bukti” bahwa virus itu muncul dari sebuah laboratorium di kota Wuhan, kota besar Cina tengah.
Dolar AS memperpanjang kenaikannya setelah data menunjukkan pesanan baru untuk barang buatan AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret, turun 10,3%. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pesanan pabrik jatuh 9,7% pada bulan Maret.
Banyak investor semakin skeptis atas prospek rebound risk appetite sejak titik terendah 23 Maret pada perdagangan saham. Para investor menjadi sangat konservatif dan aliran arus safe-haven berpotensi stabil, yang seharusnya menguntungkan dolar AS.
Kalangan analis pasar memperdebatkan bagaimana AS akan menyerang Cina lagi – dengan lebih banyak tarif perdagangan atau bahkan membatalkan pembayaran pada US Treasury yang dimiliki Cina – tetapi mereka semua sepakat bahwa perdagangan dolar AS terhadap yuan Cina akan menghadapi volatilitas yang lebih tinggi.
Langkah AS ini memperpanjang awal yang buruk untuk Mei, yang dimulai dengan data AS yang suram di hari Jumat dan ancaman perang dagang baru antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Pompeo tidak memberikan bukti atau membantah kesimpulan intelijen AS bahwa virus itu bukan buatan manusia. Namun komentarnya melipatgandakan tekanan Washington terhadap Beijing ketika jumlah kematian rakyat AS akibat COVID-19 dan kerusakan ekonomi terus meningkat.
Dolar AS sedikit naik terhadap yen, mata uang safe-haven lain. Dengan tanda-tanda menunjuk ke dolar AS yang lebih kuat, para spekulan memangkas sedikit posisi jual bersih mereka pada mata uang AS terhadap mata uang G10 menjadi $9,39 miliar dalam satu pekan hingga 28 April dari $10,67 miliar pada minggu sebelumnya, ketika posisi tersebut mencapai level tertinggi hampir dua tahun.