ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan Rabu (31/01/2018) Poundsterling menguat terhadap dolar AS karena aksi jual Dolar AS berlanjut. Kenaikan ini tergerus dengan berbaliknya arah paska pernyataan FOMC.
Namun demikian, patut dicatat bahwa momentum kenaikan ini telah membantu Poundsterling mencetak kinerja perdagangan bulan Januari dalam posisi naik. Bahkan ini menjadi bulan terbaiknya sejak Mei 2009. Hal ini tek lepas dari pelemahan dolar AS sejak tahun lalu dan prospek yang lebih baik untuk kesepakatan Brexit. Pada perdagangan GBPUSD sepanjang bulan Januari, ditutup menguat 5,11%.
Pelemahan dolar AS yang sempat terjadi di awal sesi membantu pound mengabaikan berita bahwa para pejabat Komisi Eropa telah menolak usulan Walikota London untuk melakukan kesepakatan perdagangan bebas pasca-Brexit di bidang layanan keuangan.
Poundsterling tetap di jalur mendaki karena mata uang AS telah melemah secara luas terutama sejak pertengahan Desember dan karena para investor kini optimis mengenai ekonomi Inggris dan prospek kesepakatan Brexit yang lebih menguntungkan Inggris.
Tak disangkal bahwa penguatan Poundsterling sebagian besar terdorong karena pelemahan dolar AS. Pelaku pasar lebih banyak menjual dolar daripada membeli pound. Mengingat bahwa kita melihat perubahan haluan di dolar AS pada awal minggu ini.
Terhadap euro, pound tetap menguat bahkan hingga Kamis pagi saat berita ini ditulis. Sebelumnya sterling sempat bergerak mendatar pada hari Rabu setelah Reuters melaporkan bahwa pejabat UE telah mengatakan kepada para pemodal Inggris bahwa mereka tidak akan menyetujui sebuah kesepakatan yang memungkinkan perusahaan pembiayaan untuk beroperasi di pasar masing-masing tanpa hambatan, karena Inggris telah mengatakan akan meninggalkan pasar tunggal Eropa.
Pada Kamis pagi, pasangan perdagangan silang mata uang EURGBP bergerak turun ke £0,8737. Pada hari Rabu EURGBP ditutup negatif di £0,8747. Kemarin, Poundsterling sempat naik ke $1,4232 dan berakhir positif 0,3% di $1,4190, meski demikian posisi saat ini masih di bawah level tertinggi sejak referendum Brexit di $1,4346 yang disentuh pada 25 Januari.
Pound juga menguat setelah pada hari Selasa Gubernur Bank of England Mark Carney mengatakan bank sentral tersebut kini mengalihkan fokusnya kembali berbagai upaya untuk menurunkan inflasi. Perekonomian Inggris telah menunjukkan mampu mengatasi kerusakan akibat krisis keuangan 2007-09.
Carney menunjukkan bahwa upah meningkat secara bertahap, sesuatu yang ingin dilihat oleh bank sentral Inggris saat mempertimbangkan kapan menindaklanjuti kenaikan suku bunga bulan November yang pertama dalam satu dekade.
Untuk sementara wakt, GBPUSD diperkirakan akan cenderung mengarah naik meskipun tetap menjaga peluang konsolidasi dalam jangka pendek. Pagi ini support intraday terlihat di 1.4127 dan 1.4097. Apabila harga segera melintas 1.4232, level tertinggi sesi Rabu, maka GBP/USD berpotensi lebih besar untuk menuju 1.4260 dan 1.4300. (Lukman Hqeem)