Harga emas naik setelah angka NFP mengecewakan

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Meskipun Bank Sentral AS memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga saat ini, namun pernyataan Gubernur Jerome Powell yang tidak membuang peluang untuk menaikkan suku bunga kembali membuat Dolar AS naik dan memukul harga emas kembali. Tidak tanggung-tanggung, harga turun mencapai posisi terlemah dalam empat bulan ini diperdagangan hari Kamis (02/05).

Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Juni di bursa komoditi berjangka berakhir turun ke $1.266,10 atau turun 0,18 %.

Keputusan Komisi Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah sejalan dengan ekspektasi pasar. Meski begitu, pelaku pasar terkejut dengan penekanan bank sentral tersebut bahwa pihaknya tidak melihat alasan kuat untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat, mengutip meningkatnya lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Keputusan tersebut kembali menempatkan Jerome Powell pada jalur bertabrakan dengan Presiden AS Donald Trump, yang telah meminta agar bank sentral AS melakukan penurunan suku bunga yang akan membantu pemulihan ekonomi dan semakin meningkatkan keuntungan di bursa saham.

Indek dolar AS, naik 0,22% ke 97,58. Indeks sempat jatuh ke level terendah lebih dari satu minggu di 96,99 pada hari Rabu di tengah kekhawatiran bahwa The Fed akan berubah menjadi lebih lunak dalam pandangan dan sikapnya di bawah tekanan dari Trump.

Dolar AS tidak hanya melanjutkan tren kenaikannya menyusul pertemuan FOMC tadi malam, tetapi juga mengirimkan harga emas ke posisi termurahnya dalam empat bulan ini. Tingkat keyakinan bahwa suku bunga akan tetap turun, menurun dari 75% menjadi sekitar 50% saja. (Lukman Hqeem)