harga emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas dalam perdagangan di bursa berjangka mengalami kenaikan di hari Senin (14/10/2019). Ini menjadi kenaikan yang pertama dalam tiga sesi terakhir. Dorongan kenaikan menemukan dukungan setelah pasar merasa limbung dengan kesepakatan “fase satu” antara AS – dan China. Disisi lain, pasar merasa perlu mengantisipasi kemungkinan The Federal Reserve akan memperluas pembelian obligasi untuk menyeimbangkan neraca pada minggu depan.

Pasar masih merasa khawatir akan kekuatan kesepakatan antara AS – China minggu lalu setelah sebuah laporan menyerukan bahwa Beijing akan bersikeras untuk melakukan lebih banyak pembicaraan dengan AS sebelum menandatangani kesepakatan semacam itu.

Sementara The Fed, dalam pengumuman yang mengejutkan, berencana pada Jumat nanti untuk mulai membeli obligasi guna meredakan ketegangan tak terduga yang terlihat di pasar uang jangka pendek.

Harga emas di bursa Comex untuk kontrak pengiriman bulan Desember naik sebesar $ 8,90, atau 0,6%, menjadi menetap di $ 1,497.60 per ounce setelah mencatat bulan selesai terendah hingga hari Jumat.

Terlepas dari ukuran program pembelian obligasi, The Fed tidak ingin menyebutnya sebagai kebijakan pelonggaran kuantitatif atau QE4. Namun fakta bahwa ini persis dengan apa yang dilakukan Fed sebelumnya  dengan hanya beda waktu dan besarnya program tersebut.

Dengan potensi yang demikian, harga emas ditengah tekanan yang sempat mendera dari kesepakatan parsial AS – China, justru kini memiliki peluang naik kembali dengan rencana The FED ini. Rencana Bank Sentral AS memberikan dukungan harga emas untuk bertahan di atas $ 1.450, di mana emas akan berusaha mempertahankan fase konsolidasi dan menembus kembali $1500 untuk bisa membawanya ke level rekor baru dalam beberapa bulan mendatang. (Lukman Hqeem)

.