Eric Rosengren, Gubernur Federal Reserve wilayah Boston.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Selama beberapa tahun terakhir, Gubernur Bank Sentral AS wilayah Boston Eric Rosengren dikenal sebagai sosok yang paling getol menyuarakan kenaikan suku bunga secara agresif. Mewakili kubu hawkish di dalam dewan gubernur pengambil kebijakan di The Federal Reserve, Rosengren kini justru terlihat “Jinak”.

Sebagaimana pernyataannya pada Selasa (05/03) dengan mengatakan bahwa ia mendukung pendekatan kebijakan the Fed yang lebih “sabar” untuk bertahan dalam “beberapa” pertemuan Komisi Pasar Bebas Federal (FOMC).

Rosengren memang tidak secara rinci memberikan kapan waktu jeda yang dimaksud. FOMC bertemu sendiri menggelar pertemuan berkala setidaknya setiap enam minggu. Pertemuan FOMC berikutnya akan dilakukan pada 19-20 Maret mendatang.

Dalam pidatonya di pertemuan New England Chapter dari National Association of Corporate Directors, Rosengren mengatakan kekhawatirannya bahwa ekonomi AS mungkin terlalu panas “tampaknya agak kurang penekanan pada titik ini”. Beberapa risiko stabilitas keuangan, dimana menurutnya merupakan  masalah yang utama “telah berkurang,”.  Investor “ebullience” telah dilunakkan oleh volatilitas pasar keuangan baru-baru ini, tambahnya.

Dijelaskan oleh Rosengren bahwa bursa saham Dow Jones telah pulih dari pingsan di kuartal keempat. Begitu juga dengan pasar keuangan secara keseluruhan, termasuk kenaikan imbal hasil Obligasi AS dan spread kredit yang lebih luas. Oleh sebab itu, para pengambil kebijakan harus mempertimbangkan penurunan risiko ekonomi ini.

Lebih jauh dikatakan oleh Rosengren bahwa ia memperkirakan tingkat pertumbuhan tahun ini agak di atas 2% tanpa banyak kenaikan inflasi. Sejauh ini, pertumbuhan inflasi telah berperilaku cukup baik, meskipun tekanan upah meningkat, katanya. Rosengren mengatakan tampaknya ada risiko yang lebih tinggi dengan pandangannya ini.

“Ada beberapa indikasi dalam data penjualan ritel dibulan Desember bahwa ekonomi mungkin melambat sedikit lebih cepat dari yang diperkirakan oleh para pembuat kebijakan,” katanya.

“Dengan kurangnya semangat di pasar keuangan dan tidak ada tanda-tanda langsung tekanan inflasi, dengan sabar mengamati untuk melihat bagaimana ekonomi berkembang adalah kebijakan yang tepat untuk saat ini,” kata Rosengren.

Saat disinggung mengenai apakah dia akan mendukung kenaikan suku bunga akhir tahun ini, jika ekonomi terbuka seperti yang dia harapkan, Rosengren menjawab bahwa itu sulit untuk dikatakan. “Sabar berarti menunggu dan melihat,” kata Rosengren, menambahkan bahwa investor tidak seharusnya mengharapkan “banyak bimbingan” ke depan. (Lukman Hqeem)