Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Poundsterling mampu menyingkirkan drama Brexit dan menghapus tekanan jual yang didera sejak awal perdagangan Kamis (11/04). Menjelang penutupan perdagangan sesi New York, Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD, diperdagangkan dikisaran $ 1,3061. Poundsterling jatuh ke level rendah dalam perdagangan hari itu di bawah $ 1,30 tetapi mampu bertahan di level support di dekat garis harga rata-rata pergerakan dalam 200 hari. Ini menjadi momentum yang diawasi ketat para pelaku pasar.

Setelah hampir enam jam musyawarah, para pemimpin Uni Eropa memberikan perpanjangan kedua kepada Inggris untuk batas waktu Brexit hingga 31 Oktober, mencakup klausul yang akan memungkinkan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa lebih awal jika Perdana Menteri Theresa May memenangkan persetujuan parlemen untuk rencana Brexit.

Ini menjadi sesuatu yang menarik untuk digarisbawahi bawah tidak ada pihak yang menginginkan Brexit tanpa kesepakatan, baik Uni Eropa dan Inggris sekalipun. Jelas bahwa akhir Brexit akan berjalan lebih lunak, tidak “Hard Brexit” sebagaimana dikhawatirkan banyak pihak. Lebih dari enam bulan tetap ada kesepakatan yang harus dicapai meski tidak bisa begitu saja meremehkan kemampuan politisi untuk pergi ke jurang sekali lagi. Namun kali ini jalan ke arah kompromi terbaru ini ke Parlemen semakin lebih baik.

Di A.S., Dolar berusaha menghindari penurunan dalam empat sesi beruntun. Indek Dolar naik sebesar 0,2% ke 97,192. Dalam sepekan ini, indeks turun 0,3%. Ini memberikan ketenangan pelaku pasar dimana para investor akan kembali menitik beratkan perhatian mereka pada sejumlah data ekonomi, khususnya yang menyangkut dengan resiko pertumbuhan global.

Sebelumnya, Dolar AS mendapat dorongan ketika data ekonomi menunjukkan harga produsen naik 0,6% pada bulan Maret. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan kenaikan hanya sebesar 0,3%. Selain itu, klaim pengangguran turun di bawah 200.000 untuk pertama kalinya sejak 1969, untuk minggu yang berakhir 6 April.

Sayangnya data yang lebih baik dari yang diperkirakan tersebut tidak membantu bursa saham A.S. Indek Dow Jones turun 43 poin, atau 0,2%, Indek S&P 500 turun 0,1% dan Indek Nasdaq turun 0,3%.

Sementara itu, Euro dalam perdagangan EURUSD, melayang tinggi diawal sesi dengan mendekati $ 1,13 dan diperdagangkan sedikit lebih rendah pada $ 1,1258 dibandingkan dengan $ 1,1276 pada akhir penutupan. Dinamika volatilitas rendah di ruang opsi FX juga menyiratkan Euro yang didukung cukup baik untuk saat ini.

Di tempat lain, yen Jepang dalam perdagangan USDJPY, melemah terhadap dolar setelah data ekonomi optimis. Satu dolar terakhir dibeli ¥ 111,69, dibandingkan dengan ¥ 111,01. (Lukman Hqeem)