Dolar

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Dolar AS mengembalikan beberapa keuntungan singkat yang didapat pada perdagangan hari Senin (25/02) karena para pesaingnya tetap kuat di dukung rasa optimis atas hubungan perdagangan AS-China yang membaik. Indek Dolar AS berakhir turun 0,1% ke 96,391.

Sementara itu, bursa saham global juga menguat dengan kemajuan perundingan tarif yang optimis, Indek Dow Jones dan indek S&P 500 keduanya diperdagangkan lebih tinggi.

Keyakinan pelaku pasar merujuk pada cuitan Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu bahwa batas waktu 1 Maret untuk mengakhiri pembicaraan perdagangan dengan Beijing akan diperpanjang setelah pekan lalu mengisyaratkan kemungkinan hasil perundingan yang membaik. Penundaan dianggap sebagai indikasi bahwa kesepakatan mungkin sudah dekat.

Perpanjangan ini secara luas memang diharapkan pasar, namun demikian belum ada konfirmasi rincian tanggal tenggat waktu yang baru. Tidak jelas berapa lama perpanjangannya, meskipun itu jelas akan cukup untuk menutupi pertemuan Trump-Xi, yang bisa satu bulan lagi.

Indikator ekonomi AS terkini menyebutkan bahwa indeks aktivitas nasional yang disurvey oleh Bank Sentral AS wilayah untuk bulan Januari turun 0,43, sementara persediaan grosir untuk bulan Desember naik 1,1%. Dalam satu minggu ke depan, investor akan mengawasi data tingkat kepercayaan konsumen Februari yang akan dirilis Selasa, perkiraan produk domestik bruto pada Kamis dan inflasi inti Desember pada Jumat. Konsensus untuk pertumbuhan PDB adalah 2% dalam tiga bulan terakhir tahun ini, turun dari 3,4% pada kuartal ketiga.

Pelaku pasar juga perlu memperhatikan rencana laporan semester Gubernur Bank Sentral AS didepan Kongres pada minggu ini.

Pada perdagangan EURUSD, Euro berada di zona hijau meski mengembalikan sebagian dari kekuatan mereka sebelumnya, dimana EURUSD, dibeli pada $ 1,1366, dibandingkan dengan $ 1,1335 akhir Jumat.

Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD, lebih kuat di $ 1,3109, dibandingkan sebelumnya pada $ 1,3055. Penguatan ini muncul setelah Partai Buruh Inggris mengatakan akan mendukung atau membawa proposal untuk melakukan referendum Brexit kedua.

Para pialang Sterling bersiap untuk lebih banyak drama minggu ini karena Parlemen Inggris diperkirakan akan memilih penundaan Brexit secara potensial pada hari Rabu. Selama akhir pekan, Perdana Menteri Theresa May berjanji bahwa ia akan memberikan anggota parlemen kesempatan untuk memberikan suara pada kesepakatan Brexit pada 12 Maret, atau hanya 17 hari sebelum Inggris dijadwalkan meninggalkan Uni Eropa.

Di tempat lain, dolar naik terhadap yen Jepang dalam perdagangan USDJPY, dengan membeli ¥ 111,07, atau naik 0,4% pada level tertinggi sejak akhir Desember. (Lukman Hqeem)