Dolar AS siap pertahankan kenaikannya dalam minggu ini.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Dolar AS menguat dalam perdagangan hari Rabu (16/01). Sentimen pendorong kenaikan adalah memburuknya kondisi ekonomi dan politik di Zona Euro termasuk di Inggris. 

Data ekonomi Jerman menunjukkan bahwa PDB Jerman memburuk. Sementara Inggris, Perdana Menteri Theresa May berpotensi menghadapi mosi dari Parlemen. Pun demikian, mosi ini diperkirakan bisa dilewatinya, namun proses Brexit masih akan menemui sejumlah hambatan kedepannya. 

Situasi politik Inggris, yang sementara ini masih menjadi anggota Uni Eropa, dan ekonomi besar lainnya di zona euro masih menjadi beban bagi pertumbuhan kawasan tersebut dan itu semua dapat memaksa European Central Bank (ECB) untuk menunda normalisasi kebijakan moneternya di tahun ini.

Sementara itu, Federal Reserve menyatakan dapat bersabar dan memantau data-data untuk menentukan langkah kebijakan di tahun ini dan tahun depan, sebuah sikap berhati-hati namun tidak berarti bank ini “pasti” menghentikan laju kenaikan suku bunganya.

Pasar memang memiliki ekspektasi besar bahwa bank sentral AS akan menginjak rem atau bahkan menghentikan pengetatan kebijakan moneternya namun tidak ada jaminan di masa depan para pejabat The Fed bakal mengikuti “kemauan” pasar.

Disisi lain politik dalam negeri AS masih kisruh, ditandai dengan berlanjutnya partial government shutdown yang dimulai sejak 22 Desember. Semakin banyak lembaga federal AS termasuk di bidang hukum yang mulai ketar-ketir dengan menipisnya dana operasional mereka. Demikian pula para pegawai negeri AS yang terpaksa dirumahkan untuk sementara waktu.

Pada perdagangan mata uang, Euro dalam EURUSD menutup sesi perdagangan di 1.1392, lebih rendah 0,18% dari penutupan sesi Selasa. Tren penurunan berpotensi berlanjut jika pasangan mata uang ini terus berkutat di bawah 1.1415-25.

Hambatan untuuk kenaikan selanjutnya terlihat di 1.1451 dan 1.1463. Sebaliknya, potensi penurunan akan terbuka jika level support di 1.1483 – 70 ditembus dengan kuat. Target koreksi selanjutnya adalah 1.1446 dan 1.1420.


Sementara Poundsterling menutup sesi perdagangan naik 0,15%. Dalam perdagangan GBPUSD masih di dalam fase konsolidasi setelah pergerakan besar di hari Selasa dengan potensi bentangan pergerakan 1.2815 hingga 1.2931.

Ada dua zona penting yang harus dicermati yaitu 1.2850 dan 1.2905 karena keduanya dapat menentukan apakah bentangan konsolidasi akan meluas atau tidak. Support intraday terdekat dari harga di Kamis pagi terlihat di 1.2875, 1.2860 dan 1.2850. Resistance intraday terdekat terlihat di 1.2905, 1.2916 dan 1.2931.

Aussie menutup sesi perdagangan AUDUSD di 0.7166, lebih rendah 0,49% dari penutupan sebelumnya. AUDUSD mengubah zona konsolidasinya dan dibayangi tekanan jual pada skala intraday namun ada grafik harian terlihat pair ini masih dijaga zona support kuat 0.7155/45.

Jika terbukti support itu bertahan, AUDUSD dapat berbalik ke utara meskipun sekadar melanjutkan konsolidasinya. Support lain terlihat di 0.7123 dan 0.7100 sedangkan resistance-resistance intraday terdekat dari harga pada Kamis pagi terlihat di 0.7175, 0.7183 dan 0.7193.

USDJPY menutup sesi perdagangan Rabu di 109.08, lebih tinggi 0,37% dari penutupan sesi Selasa. Meskipun mencetak titik tertinggi baru sejak awal tahun ini di 109.18, USDJPY belum sepenuhnya keluar dari fase konsolidasi.

Pada Kamis pagi USDJPY mulai bergerak turun kembali dengan target-target di 108.86, 108.60 dan 108.46. Apabila zona 108.60 bertahan, pair ini masih mudah untuk kembali ke utara dengan resistance-resistance intraday yang kini terlihat di 109.00, 109.18 dan 109.40.