Harga Emas Batangan

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta –  Harga emas berakhir lebih rendah dalam perdagangan di hari Rabu (20/03), mengembalikan hampir semua keuntungan mereka raih sehari sebelumnya. Namun setelah penutupan perdagangan, harga beringsung naik kembali di pasar eletronik. Pelemahan dolar AS menjadi sumber kenaikan harga emas terbaru.

Dolar AS melemah setelah bank sentral AS membiarkan suku bunga tidak berubah seperti yang diharapkan dan mengisyaratkan tidak ada lagi kenaikan suku bunga tahun ini. The Fed mengisyaratkan tidak ada kenaikan lebih lanjut dalam suku bunga tahun ini dan hanya satu pada tahun 2020, menurut ‘titik plot’ baru, dan bank mengatakan akan mengakhiri limpasan neraca pada bulan September.

Harga Emas untuk kontrak pengiriman bulan April, berada di $ 1,315.20 dalam perdagangan elektronik tak lama setelah berita The Fed. Kontrak turun $ 4,80, atau 0,4%, berakhir di $ 1,301.70 per troy ons di bursa Comex, menyerahkan hampir semua kenaikan sebesar $ 5 per troy ons yang didapat sehari sebelumnya. Indek Dolar AS berbalik turun, turun 0,5%. Melemahnya dolar AS mendorong minat investasi pada emas dalam mata uang dolar.

Sebelumnya pada hari Rabu, kekhawatiran tentang pembicaraan perdagangan AS-China telah memberikan beberapa dukungan untuk harga emas, meskipun dolar menguat secara moderat yang terus menekan harga. Sentimen risk-off merayap kembali ke pasar, di tengah laporan bahwa China mendorong kembali terhadap Amerika Serikat dalam negosiasi perdagangan.  Dimana Indek Dow Jones pada hari Rabu berakhir turun.

Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa ia berencana untuk mempertahankan tarif pada China sampai ia yakin Beijing mematuhi semua perjanjian perdagangan, sebagaimana dikabarkan oleh Bloomberg. Dalam laporan di Bloomberg pada Selasa malam mengatakan para pejabat Cina mendorong kembali beberapa tuntutan A.S., sementara sebuah laporan oleh The Wall Street Journal mengatakan perundingan tingkat tinggi akan dilanjutkan dan bahwa para pejabat optimis kesepakatan akhir dapat dicapai bulan depan.

Pasar memperkirakan sejumlah masalah dalam proses perundingan yang berlarut-larut, menjadi bahan bakar bagi emas untuk menguat. (Lukman Hqeem)