Harga emas naik menggila. (Lukman Hqeem/Istimewa)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Sama dengan kisah sebelumnya, data terkini mengenai kondisi lapangan kerja AS kembali memberikan pukulan terhadap harga emas. Data inflasi dan tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan dirilis pada Kamis bertentangan dengan kesaksian Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell kepada Kongres bahwa pertumbuhan ekonomi AS berada di bawah ancaman.

Powell kembali mengulang bahwa oleh sebab itu diperlukan penurunan suku bunga. Hanya sebulan yang lalu, Powell mulai berbalik dovish, memberi sinyal untuk pelonggaran dari The Fed, sebelum bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan terakhir pada bulan Juni.

Pada perdagangan di bursa Spot, yang mencerminkan perdagangan emas batangan,  harga berada di pada $ 1,407.15 per ons , turun $ 11,80, atau 0,8%, pada hari itu. Harga tertinggi satu minggu di $ 1,427.06 sebelum bergerak turun kembali. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka, harga e,as untuk kontrak pengiriman bulan Agustus, yang diperdagangkan di Comex , New York Mercantile Exchange (NYMEX) , ditutup turun $ 5,80, atau 0,4%, menjadi $ 1,406.70. Harga puncak pra-penyelesaiannya adalah $ 1,428.95, yang merupakan harga emas tertinggi sejak 3 Juli.

Data ekonomi menyebutkan bahwa harga konsumen inti AS, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi yang fluktuatif, naik paling banyak dalam hampir satu setengah tahun di bulan Juni, menurut data yang dirilis pada hari Kamis (11/07/2019). Seara tidak terduga mengalami kenaikan ke 2,1% mendorong pembacaan sedikit melewati target Federal Reserve 2,0%. Sangat ironis angkanya, ditengah kekhawatiran The Fed bahwa ekonomi AS memburuk.

Sebagaimana diisyaratkan oleh Jerome Powell dalam paparan didepan Kongres bahwa bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunga untuk melindungi ekonomi A.S. dari risiko sengketa perdagangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Dengan kata lain, perekonomian AS saat ini berada di tempat yang sangat baik. Powell menegaskan bahwa kami ingin menggunakan alat kami untuk tetap di sana, dan bersumpah untuk “bertindak sesuai untuk mempertahankan ekspansi” pertumbuhan AS.

Investor telah bergegas memilih emas selama dua bulan terakhir, mendorong hargalogam mulia ini naik dari level $ 1.200 ke $ 1.400, karena pembicaraan tentang penurunan suku bunga, yang akan melemahkan dolar dan meningkatkan daya pikat emas sebagai safe haven. Indeks Dolar, yang mengadu greenback terhadap sekeranjang mata uang, jatuh ke level terendah satu minggu ini di dekat 96,41 pada hari Kamis.

Powell sendiri berada di bawah tekanan luar biasa Presiden AS Donald Trump, yang telah mengancam akan memecatnya jika dia tidak mengizinkan penurunan suku bunga segera. Gubernur The Fed ini menyatakan bahwa ia tidak akan takut secara politis dan tidak akan mengundurkan diri bahkan jika Trump menuntutnya.

Setidaknya keyakinan pasar saat ini membuncah dengan peluang 100% Fed akan memangkas suku bunga dana federal utamanya dari 2,25% -2,5% menjadi 2% -2,25% pada bulan Juli.

Namun, ketika paparan Powell minggu ini kepada Kongres disampaikan, beberapa pelaku pasar mengurangi harapan keyakinan ini, terlebih setelah pertumbuhan lapangan kerja cukup kuat dengan kenaikan sebesar 224.000 pada bulan Juni. Ini mengisyaratkan ekonomi mungkin terlalu kuat untuk pelonggaran. Mengingat perkiraan asli untuk pertumbuhan pekerjaan pada bulan Juni hanya 160.000. (Lukman Hqeem)