Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Mengawali perdagangan bulan Desember ini, harga emas berakhir turun. Data Ekonomi baik dari AS dan sejumlah negara lain yang positif, mampu menjadi sentiment negatif bagi harga emas yang terkoreksi tajam.

Harga emas berakhir turun dalam perdagangan di bursa berjangka pada Senin (02/12/2019). Berita ekonomi positif dari AS dan di seluruh dunia, dapat menghasilkan koreksi tajam untuk emas. Harga emas untuk pengiriman bulan Februari, di bursa Comex turun $ 3,50, atau 0,2%, menjadi menetap di $ 1,469.20 per ounce setelah menyentuh posisi terendah di bawah $ 1,460.

Faktor negatif bersumber dari serangkaian data yang bernada optimis pada aktivitas manufaktur China, tetapi harga berakhir di atas level terburuk sepanjang sesi perdagangan karena muncul pelemahan dalam indeks manufaktur AS sehingga mengurangi minat terhadap saham.

Aksi risk off yang tiba-tiba dilakukan oleh para pelaku pasar pada hari Jumat telah memungkinkan harga emas naik dengan baik sebesar $ 10 menjadi $ 1.465 per troy ons. Dengan serangkaian data Tiongkok yang relatif baik menyebabkan harga emas terkoreksi pada hari Senin.

Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin naik menjadi 51,8 pada November dari 51,7 pada Oktober, kata Caixin Media Co. dan perusahaan riset Markit pada Senin – dengan pembacaan masih di atas level 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi. Sebelumnya, pembacaan PMI manufaktur resmi Tiongkok kembali ke aktivitas ekspansi, naik menjadi 50,2 pada November dari 49,3, menurut Biro Statistik Nasional negara itu, menandai pembacaan pertama di atas 50 untuk indeks sejak April.

Namun, di AS, Institute for Supply Management mengatakan bahwa indeks manufaktur turun 48,1% pada November dari 48,3% pada Oktober. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan indeks akan mencapai 49,2%.

Paska data ini dirilis, bursa saham AS diperdagangkan melemah, namun penjualan Obligasi AS mendorong kenaikan imbal hasil. Ini menjadi penghambat kenaikan bagi emas untum memikat investor.

Sementara itu optimism pasar masih berpijak pada ketidakpastian di sekitar pembicaraan perdagangan AS-China. Hal ini memberikan daya dukung pada harga emas. China tetap bersikeras bahwa tarif A.S. akan dibatalkan sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan “fase satu.

Axios melaporkan pada hari Minggu bahwa kesepakatan apa pun tidak mungkin disepakati sebelum akhir Desember, tetapi Trump diperkirakan akan menunda kenaikan tarif yang dijadwalkan berlaku 15 Desember untuk menjaga negosiasi tetap hidup.

Para pialang disisi lain juga bersiap-siap untuk data tentang pekerjaan AS minggu ini, dengan nonfarm payrolls Jumat. Para pelaku pasar perlu mengawasi dengan cermat setiap berita terkait pemakzulan presiden AS, yang positif untuk emas. (Lukman Hqeem)