Harga emas mencoba untuk tetap bertahan diatas 1320

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas naik pada hari Kamis (03/10/2019), tercatat sebagai kenaikan ketiga berturut-turut. Kenaikan didorong oleh penurunan indeks sektor jasa ISM AS dibulan September sehingga memberi kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi dan meningkatkan permintaan aset surgawi, emas. Sayangnya, harga menarik kembali dari level terbaik dalam perdagangan hari ini, karena indeks saham A.S. berhasil naik dan menghapus kerugian setelah jatuh oleh data ekonomi yang suram.

Perusahaan jasa yang mempekerjakan sebagian besar orang Amerika melihat pertumbuhan terlemah mereka pada bulan September dalam tiga tahun. Sebagaimana dilaporkan ISM, Indek sektor jasa turun menjadi 52,6% pada September dari 56,4%. Itu memicu permintaan safe-haven untuk emas.

Sejumlah data ekonomi yang dirilis dalam pekan ini, memperkuat alarm datangnya resesi dan data pada hari ini menjadi salah satu pukulan yang keras pula. Data telah jatuh ke level terendah tiga tahun dan itu menunjukkan pasar menjadi musnah, memberikan “lebih banyak penarik” pada harga emas. Sekarang perhatian pasar dipusatkan pada data nonfarm payrolls yang akan keluar Jumat.

Secara terpisah,pada hari Kamis juga dirilis data yang menunjukkan pesanan pabrik dibulan Agustus dimana mengalami penurunan sebesar 0,1% dan pesanan barang tahan lama naik 0,2%. Klaim pengangguran mingguan naik ke level tertinggi dalam satu bulan di 219.000. sebagai konsekuensi pemogokan tiga minggu di General Motors. Data datang setelah pembacaan indek manufaktur ISM yang lemah pada hari Selasa, terlemah dalam satu dekade.

Laporan non-pertanian-gaji AS yang akan dirilis hari Jumat ini memegang signifikansi baru mengingat sebelumnya telah dilaporkan adanya pelemahan di bidang manufaktur dan laporan sektor swasta yang lebih lemah dari perkiraan dari Automatic Data Processing Inc. (ADP) pada hari Rabu.

Data ekonomi global yang lebih lemah dari yang diperkirakan dan perkembangan di bidang perdagangan internasional telah mendukung pembelian aset yang dianggap sebagai surga, seperti emas, tetapi kekuatan keseluruhan dalam dolar AS, juga menarik beberapa tawaran keselamatan, telah meredam sebagian dari kemajuan untuk logam mulia .

Indeks Dolar AS diperdagangkan di sekitar tertinggi dua tahun di 99,05, meskipun itu terakhir turun 0,2% di 98,806. Penguatan dolar dapat mengurangi minat terhadap Emas. Harga Logam Mulia untuk kontrak pengiriman bulan Desember di Bursa Comex naik $ 5,90, atau 0,4%, menjadi $ 1.513,80 per troy ons, setelah naik 1,3% pada hari Rabu. Untuk minggu ini, emas diperdagangkan sekitar 0,1% lebih tinggi.

Disisi lain, ketegangan dalam perang dagang ikut memberikan andil untuk harga emas naik. Pada hari Rabu, AS mengumumkan akan mengenakan tarif $ 7,5 miliar pada produk impor dari Uni Eropa. Dengan perkembangan baru ini, harga emas kembali menguat diatas $ 1.500. Tarif AS yang baru terhadap UE menghasilkan aksi jual di pasar saham dan emas menjadi kuat karena investor bergerak menuju aset safe haven lagi. Secara teknis, jika harga emas mampu bertahan diatas harga krusial ini maka harga emas akan kembali menapaki penguatan menuju $1550 kembali. (Lukman Hqeem)