Wall Street - Traders - Indek

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS memperpanjang kemenangan beruntun mereka menjadi tiga hari pada perdagangan di hari Kamis (17/01) setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang berdebat apakah akan mengurangi tarif impor Cina dalam upaya untuk menenangkan pasar dan mengurangi ketegangan dengan Beijing atau tidak.


Indek Dow Jones menghapus kerugian sebelumnya dengan ditutup naik 162,94 poin, atau naik 0,7%, ke 24.370,10 dalam perdagangan yang berombak. Indek bahkan sempat naik 267 poin dan mencapai posisi tertinggi pada perdagangan hari itu. Indek S&P 500 naik 19,86 poin, atau 0,8% ke 2.635,96 dan Indek Nasdaq naik 49,77 poin, atau 0,7% berakhir di 7.084,46.


Pejabat A.S. sedang mempertimbangkan untuk menaikkan beberapa tarif pada produk-produk Cina dalam upaya untuk memperoleh lebih banyak konsesi dari China dalam kesepakatan perdagangan bilateral dan untuk menstabilkan pasar keuangan, demikian The Journal melaporkan.


Sayangnya, rencana tersebut menghadapi perlawanan dari Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang tidak ingin AS dianggap lemah, kata laporan itu. Seorang juru bicara Departemen Keuangan mengatakan bahwa baik Menteri Keuangan Steven Mnuchin maupun Lighthizer “tidak membuat rekomendasi kepada siapa pun sehubungan dengan tarif atau bagian lain dari negosiasi dengan China.”


Selain perdagangan, investor fokus pada kinerja industri perbankan setelah Morgan Stanley mengumumkan pendapatan yang jauh dari harapan analis. Namun, Chief Executive Officer James Gorman meyakinkan para investor bahwa, “Kami tidak percaya kuartal keempat adalah normal baru,” sambil menambahkan bahwa kinerja bank pada kuartal pertama 2019 sudah mulai pulih.


Hasil yang mengecewakan Morgan Stanley mengikuti peringatan bank Prancis Société Générale bahwa pendapatan kuartal keempatnya akan turun sekitar 20% karena lingkungan yang menantang di pasar modal global.


Melemahnya pasar berakhir dengan aksi awal oleh kabar bahwa Jaksa federal telah meluncurkan perintah penyelidikan ke Huawei Technologies Co. Atas duaan pencurian rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Amerika yang berbisnis dengan mereka.


Perkembangan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa ketegangan yang lebih luas antara AS dan China akan mencegah kesepakatan perdagangan. AS sendiri berencana menaikkan tarif impor China pada kisaran 10% – 25%, dijadwalkan pada 1 Maret.
Sementara itu, investor semakin khawatir bahwa penutupan pemerintah, shutdown telah memasuki hari ke-27. Peristiwa ini memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama.


Secara terpisah, investor menunggu langkah Inggris selanjutnya dimana PM. Theresa May telah menang secara tipis dari mosi tidak percaya ketika dia mencoba untuk menempa jalan ke depan untuk keluarnya negara dari Uni Eropa.

Data ekonomi terkini menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang baru melamar tunjangan pengangguran turun di pekan yang berakhir 12 Januari, menjadi 213.000 dari 216.000 di minggu sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan pembacaan 220.000.

Indeks manufaktur Federal Reserve Bank of Philadelphia naik menjadi 17,0 pada Januari, naik dari 9,1 pada Desember, bank melaporkan Kamis. Indeks tersebut mencerminkan kesehatan sektor manufaktur di Pennsylvania, Delaware, dan New Jersey.

Pergerakan kedepan akan semakin dinamis dengan adanya sejumlah laporan pendapatan. Pun demikian, Investor diharapkan tetap fokus pada pendapatan bank minggu, dan apa yang dikatakan angka dan komentar manajemen tentang ekonomi AS yang lebih luas. Komentar dari para eksekutif bank tersebut dianggap telah “lebih baik daripada yang ditakuti”.

Pasalnya, meskipun angka-angka OK, tapi tidak hebat. Sementara komentar para bankir tersebut secara meyakinkan meski tidak terlalu optimis, namun factual. Mengingat ekspektasi yang sangat rendah untuk sektor keuangan dalam memasuki musim pendapatan ini.

Hasil paparan yang lebih baik dari yang ditakutkan adalah membantu pasar reli, tetapi itu tidak cukup untuk menyebabkan pergerakan material yang lebih tinggi dalam saham melalui apa yang kami pikir adalah ujung yang lebih tinggi dari kisaran saat ini, yaitu 2720an di bursa S&P 500.

Pada perdagangan dibursa Asia, indek Nikkei Jepang dan Hang Seng Hong Kong harus berakhir dengan penurunan. Sementara di Eropa, pasar berakhir sebagian besar lebih rendah, dimana Indek FTSE 100 turun 0,4%.


Dibursa komoditi berjangka, harga minyak mentah turun bersama dengan harga emas dimana Indek dolar AS tidak banyak berubah. (Lukman Hqeem)