Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Aktivitas sektor konstruksi Inggris mereda lebih dari yang diperkirakan dalam lima bulan ini, setelah naik ke posisi tertinggi di bulan November. Demikian sebuah laporan baru dari Markit Economics pada hari Rabu (03/01/2018).

Indeks Pembelian Manajer (PMI) terkini di Inggris menunjukkan penurunan menjadi 52,2 poin di bulan Desember, turun dari 53,1  pada bulan November. Angka ini lebih buruk daripada perkiraan sebesar 52,5.

Dalam kajian tersebut, juga dipaparkan bahwa sektor perumahan tetap merupakan area aktivitas terbaik. Dimana pesanan baru mengalami kenaikan pada laju tercepat sejak Mei. Sayangnya, laju inflasi masih tergerus tajam di bulan Desember.

Melalui catatannya, Tim Moore, Ekonom Senior IHS Markit dan pengarang PMI® Markit / CIPS Construction, mengatakan bahwa  sektor konstruksi Inggris mencapai ekspansi aktivitas bisnis moderat pada akhir 2017, meskipun pemulihan tersebut tetap tidak merata dan melambat secara keseluruhan sejak November. Perusahaan konstruksi menunjukkan bahwa kontribusi kuat lain dari pembangunan rumah membantu mengimbangi aktivitas teknik sipil yang rendah dan mengurangi volume pekerjaan komersial., ujarnya.

Ditambahkan olehnya bahwa total pesanan baru naik dengan laju tercepat selama tujuh bulan di bulan Desember, yang memberikan sinyal positif untuk beban kerja konstruksi dalam jangka pendek. Sementara itu, permintaan yang terus-menerus dan proyek yang akan datang juga menghasilkan penciptaan lapangan kerja yang lebih besar dan kenaikan input input terkuat selama dua tahun, tegasnya.

Meski demikian, Moore juga mengatakan bahwa perusahaan konstruksi mengindikasikan bahwa kepercayaan bisnis jangka panjang masih relatif rendah, sebagian besar mencerminkan kekhawatiran tentang prospek ekonomi domestik. Tepat 37% dari panel survei memperkirakan kenaikan aktivitas konstruksi selama tahun 2018, sementara sekitar 11% mengantisipasi pengurangan. Akibatnya, neraca perusahaan konstruksi Inggris memperkirakan pertumbuhan di tahun depan tetap di antara yang terlemah yang tercatat dalam survei sejak pertengahan 2013, pungkasnya. (Lukman Hqeem)