Bursa saham global tertekan dengan penguatan Dolar AS.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Sejumlah laporan pendapatan dan data ekonomi yang solid, mendorong minat beli investor di bursa saham Amerika Serikat. Saham-saham di sektor teknologi memimpin kenaikan  dalam perdagangan hari Kamis (16/05/2019). Disisi lain, masalah Perang Dagang masih menjadi perhatian utama pelaku pasar.

Indek Dow Jones naik 0.84%, indek S&P 500 naik sekitar 0.89% dan indeks Nasdaq berhasil menguat sebesar 0.97%. Seluruh sektor utama di bursa S&P berakhir di wilayah positif, menyusul sektor material, keuangan dan kebijakan konsumen yang berhasil mencatat persentase kenaikan terbesarnya. Musim laporan pendapatan juga hampir berakhir, dan sebanyak 457 perusahaan dalam S&P500 yang telah merilis laporan pendapatannya, sekitar 75% berhasil mengalahkan ekspektasi dari para analis sebelumnya.

Saham Walmart naik hingga 1.4% setelah mereka melaporkan hasil pendapatan di kuartal pertama yang lebih baik dari ekspektasi analis. Sedangkan Cisco Sytem juga berhasil mengalami lonjakan persentase kenaikan saham terbesarnya sejak Februari 2016 lalu, dengan mencatat kenaikan hingga 6.7% pasca merilis hasil pendapatan kuartal pertama yang berhasil mengalahkan perkiraan dari para analis.

Data ekonomi AS terkini, sebagaimana dilaporkan oleh Departemen Perdagangan menyatakan tingkat pembangunan rumah baru di AS mengalami peningkatan yang lebih besar dari yang diharapkan selama bulan April lalu, seiring penurunan suku bunga yang mampu memberikan dukungan bagi sektor perumahan. Data tersebut mampu membantu indeks pembangunan rumah S&P 1500 membukukan kenaikan 1.2%.

Secara terpisah Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan bahwa pengajuan tunjangan pengangguran dari warga AS selama pekan lalu, mempunyai selisih 16 ribu lebih sedikit dibandingkan perkiraan ekonom. Sehingga sektor ini masih menjadi kontributor terbesar bagi stabilnya ekonomi AS hingga saat ini, dan masih menjadi acuan utama bagi The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneternya.

Fundamental ekonomi AS secara keseluruhan bisa dikatakan dalam kondisi yang kuat dimana data tenaga kerja terus memberikan kontribusinya. Meski perundingan perdagangan AS-Cina masih menemui jalan buntu dengan saling menaikkan tariff saat ini.

Dalam perdagangan di bursa saham Asia, Indek Hangseng mendapat dukungan dari kenaikan wallstreet disesi sebelumnya karena pemerintahan Trump dikabarkan akan menunda tarif impor mobil untuk enam bulan kedepan. Sementara itu, rencana berlanjutnya kembali negoisasi perdagangan AS-China telah meredam kekhawatiran bagi pelaku pasar.

Kenaikan saham-saham Otomotif turut menopang laju kenaikan Indek Nikkei setelah Presiden AS Donald Trump berencana untuk menunda tarif impor mobil hingga enam bulan. Pelemahan yen terhadap dollar juga menopang kenaikan indeks Nikkei setelah sejumlah data ekonomi AS yang dirilis pada hari ini melebihi dari perkiraan. saham Nissan naik 0.17%.

Kospi mendapat tekanan seiring penurunan saham sektor teknologi setelah Presiden Trump menyatakan darurat nasional atas ancaman terhadap teknologi Amerika. Langkah ini diharapkan akan diikuti oleh larangan terhadap perusahaan-perusahaan AS melakukan bisnis dengan Huawei. (Lukman Hqeem)